JAKARTA. Bank Central Asia (BCA) menyatakan telah memperoleh pinjaman sebesar US$ 500 juta atau setara Rp 5 triliun dari 4 bank asing. Pinjaman tersebut digunakan sebagai dana cadangan agar likuiditas tetap terjaga. Menurut Jahja Setiatmadja, Presiden Direktur BCA, dana pinjaman tersebut berasal dari 4 bank asing. Baik itu dari bank asing yang telah memiliki kantor cabang di Indonesia maupun yang belum memiliki cabang. “Cuma saya tidak bisa sebutkan siapa saja,” kata Jahja di Jakarta, Rabu (24/9). Tujuan BCA mengajukan fasilitas pinjaman dari 4 bank asing tersebut merupakan cadangan likuiditas untuk menyediakan dana pinjaman pasca-pemilihan presiden. "Karena sesudah pilpres, kami banyak memberikan pinjaman, sehingga kami harus menyediakan dana," imbuh Jahja.
BCA raih pinjaman US$ 500 juta dari 4 bank asing
JAKARTA. Bank Central Asia (BCA) menyatakan telah memperoleh pinjaman sebesar US$ 500 juta atau setara Rp 5 triliun dari 4 bank asing. Pinjaman tersebut digunakan sebagai dana cadangan agar likuiditas tetap terjaga. Menurut Jahja Setiatmadja, Presiden Direktur BCA, dana pinjaman tersebut berasal dari 4 bank asing. Baik itu dari bank asing yang telah memiliki kantor cabang di Indonesia maupun yang belum memiliki cabang. “Cuma saya tidak bisa sebutkan siapa saja,” kata Jahja di Jakarta, Rabu (24/9). Tujuan BCA mengajukan fasilitas pinjaman dari 4 bank asing tersebut merupakan cadangan likuiditas untuk menyediakan dana pinjaman pasca-pemilihan presiden. "Karena sesudah pilpres, kami banyak memberikan pinjaman, sehingga kami harus menyediakan dana," imbuh Jahja.