BCA Semakin Efisien Jalankan Operasional, Ini Buktinya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sebesar 46,5% pada tahun 2022. Asal tahu saja, jumlah itu turun dari posisi 54,1% di tahun 2021.

Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn menyebut rasio biaya terhadap pendapatan atau Cost to Income Ratio (CIR) sebesar 33,9%, turun dari 34,9% di tahun sebelumnya.

Untuk diketahui, semakin rendah nilai BOPO atau CIR maka bank tersebut akan semakin efisien.


“Penurunan BOPO dan CIR sejalan dengan pengelolaan operasional perbankan yang efisien melalui optimalisasi layanan transaksi perbankan digital dan transaksi non tunai, serta penerapan digitalisasi pada proses bisnis internal,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (13/2).

Hera menjelaskan, sepanjang tahun 2022 sebesar 90,7% volume transaksi dilakukan melalui mobile dan internet, 8,9% melalui ATM dan sisanya 0,4% melalui cabang.

Baca Juga: Balapan dengan Bank Mandiri, Bank BCA Keluar Sebagai Juara Transaksi Digital Banking

“Total volume transaksi di BCA naik 36,7% YoY mencapai all time high (harga tertinggi) sebesar Rp 24,1 miliar di sepanjang tahun 2022, yang sebagian besar berasal dari mobile banking,” jelasnya.

Sementara itu, lanjut Hera, nilai transaksi internet banking BCA mencapai Rp 17.471 triliun dan mobile banking BCA mencapai Rp 5.460 triliun sepanjang tahun lalu, masing-masing tumbuh 15,6% YoY dan 34,9% YoY.

Hera mengungkapkan, di samping penerapan digitalisasi yang berkesinambungan, BCA juga mencermati bahwa keberadaan kantor cabang dan pelayanan oleh karyawan harus berjalan secara beriringan guna memenuhi kebutuhan nasabah yang beragam.

“Hingga Desember 2022, BCA memiliki 1.247 kantor cabang, dibandingkan 1.242 di tahun sebelumnya, yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Dari jumlah tersebut, lebih dari 80% di antaranya telah menerapkan inovasi perangkat dan aplikasi pendukung digital,” ungkapnya.

 
BBCA Chart by TradingView

Lebih lanjut Hera mengatakan, seiring dengan pertumbuhan kredit dan likuiditas, BCA membukukan pertumbuhan positif pada pendapatan operasional di tahun 2022, yakni naik 11,5% YoY menjadi Rp 86,8 triliun.

“BCA akan terus memperkuat ekosistem finansial, serta menyempurnakan dan memodernisasi infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki. Tahun ini kami terus melanjutkan investasi digital, namun juga diharapkan dapat membukukan kenaikan pendapatan dari digitalisasi,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari