KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melakukan suntikan modal kepada perusahaan startup (rintisan) melalui anak usahanya yang bernama Central Capital Ventura (CCV). Sudah ada dua perusahaan yang disuntik BCA, yaitu klikacc dan garasi.id. Menurut Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, BCA sudah menyiapkan Rp 200 miliar untuk modal ventura. “Besaran modal yang diberikan tergantung pada kerja sama dengan perusahaan ventura. Bisa sekitar Rp 20 miliar hingga Rp 25 miliar per perusahaan. Paling tinggi perkiraan bisa mencapai Rp 50 miliar, tapi belum ada hingga saat ini,” ujar Jahja kepada Kontan.co.id, Senin (13/11). Jahja juga mengatakan untuk saat ini modal bank masih cukup untuk menyuntik dana hingga Rp 200 miliar. “Dananya juga masih belum habis. Kita tidak mau asal suntik. Harus menghasilkan dan kita evaluasi, kemudian akan kita lihat kedepannya,” jelas Jahja. Ke depannya kalau sudah ada 4 atau 6 perusahaan, BCA akan melakukan evaluasi lebih lanjut untuk 1 hingga 2 tahun ke depan. “Kalau memang bagus ada yang bisa dilepas atau tambah baru. Ini merupakan hal baru dan kita akan pelajari lebih lanjut,” tutup Jahja. Sebagai informasi, berdasarkan pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Rabu (21/6), anak perusahaan BCA yang bernama CCV ini baru menyelesaikan proses perizinan pendirian perusahaan ventura pada 19 Juni 2017. CCV rencananya akan membiayai perusahaan teknologi keuangan (fintech) untuk mendorong kinerja perseroan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BCA siapkan Rp 200 miliar untuk modal ventura
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melakukan suntikan modal kepada perusahaan startup (rintisan) melalui anak usahanya yang bernama Central Capital Ventura (CCV). Sudah ada dua perusahaan yang disuntik BCA, yaitu klikacc dan garasi.id. Menurut Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, BCA sudah menyiapkan Rp 200 miliar untuk modal ventura. “Besaran modal yang diberikan tergantung pada kerja sama dengan perusahaan ventura. Bisa sekitar Rp 20 miliar hingga Rp 25 miliar per perusahaan. Paling tinggi perkiraan bisa mencapai Rp 50 miliar, tapi belum ada hingga saat ini,” ujar Jahja kepada Kontan.co.id, Senin (13/11). Jahja juga mengatakan untuk saat ini modal bank masih cukup untuk menyuntik dana hingga Rp 200 miliar. “Dananya juga masih belum habis. Kita tidak mau asal suntik. Harus menghasilkan dan kita evaluasi, kemudian akan kita lihat kedepannya,” jelas Jahja. Ke depannya kalau sudah ada 4 atau 6 perusahaan, BCA akan melakukan evaluasi lebih lanjut untuk 1 hingga 2 tahun ke depan. “Kalau memang bagus ada yang bisa dilepas atau tambah baru. Ini merupakan hal baru dan kita akan pelajari lebih lanjut,” tutup Jahja. Sebagai informasi, berdasarkan pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Rabu (21/6), anak perusahaan BCA yang bernama CCV ini baru menyelesaikan proses perizinan pendirian perusahaan ventura pada 19 Juni 2017. CCV rencananya akan membiayai perusahaan teknologi keuangan (fintech) untuk mendorong kinerja perseroan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News