BCA Syariah akan turunkan margin pembiayaan



JAKARTA. Belum banyak bank syariah yang menurunkan margin pembiayaan, setelah langkah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan (BI rate) 25 basis poin menjadi 7,5%. Hingga kini, hanya Bank Central Asia (BCA) Syariah yang mengaku siap menurunkan margin pembiayaan pada kuartal kedua 2015.

John Kosasih, Wakil Presiden Direktur BCA Syariah menyatakan, BCA Syariah menyambut positif upaya BI menurunkan BI rate. "Hal ini tentunya akan diikuti dengan penurunan biaya dana, yang akhirnya berdampak pada penurunan pricing pembiayaan," kata John kepada KONTAN, Selasa (3/3).

John  bahkan mengaku, BCA Syariah sudah melakukan penyesuaian imbal hasil deposito syariah sejak awal tahun. Hal ini dilakukan lantaran likuiditas BCA Syariah dalam kondisi bagus, ditambah lagi kebijakan penurunan BI rate. "Saat ini kondisi likuiditas  masih longgar, sehingga penyesuaian imbal hasil telah kami lakukan secara bertahap sejak awal tahun," ujar John. 


Terkait dengan margin pembiayaan, John bilang, BCA Syariah menerapkan risk based pricing strategy, yakni melibatkan faktor risiko selain biaya dana. "Bila tingkat risikonya tinggi, maka pricing akan disesuaikan, demikian pula sebaliknya," imbuh John.

Namun. John menegaskan, penurunan pricing oleh BCA Syariah besarannya kelak akan beragam, atau minimal sama dengan BI rate. "Penurunan pricing pembiayaan kami akan terapkan efektif, di kuartal II tahun ini," kata John. Hanya saja, dia tidak mau mengungkapkan besaran margin pembiayaan di BCA Syariah saat ini.

Lain lagi dengan Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah yang tidak akan menurunkan margin pembiayaan karena penyaluran kredit masih lemah. Imam Teguh Saptono, Direktur Bisnis BNI Syariah mengaku, pembiayaan di BNI Syariah mengali perlambatan. "Sampai akhir kuartal I-2015, tampaknya dunia usaha masih wait and see," kata Imam, Rabu (4/3).

Menurut dia, margin pembiayaan konsumer BNI Syariah saat ini berkisar 13%–17% dan margin pembiayaan produktif 12,5%–15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto