KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir tahun, bank cenderung memperkuat modal agar dapat menunjang rencana ekspansi pada tahun berikutnya. Tanpa terkecuali perbankan syariah. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk misalnya. Pada pekan lalu, para pemegang saham pelopor bank syariah ini menyetujui rencana penambahan modal lewat skema rights issue senilai Rp 2 triliun. Dana tersebut sekaligus mengubah susunan kepemilikan perseroan menjadi milik konsorsium Ilham Habibie menjadi 60%. Penambahan modal ini memang sudah sejak lama direncanakan oleh Bank Muamalat untuk dapat mendorong ekspansi terutama pembiayaan. Namun, berbeda dengan Bank Muamalat. Sejumlah bank syariah lain yang dihubungi Kontan.co.id, justru tak berencana memperkuat modalnya kembali hingga akhir tahun 2018. PT Bank BNI Syariah, misalnya, menilai sejauh ini posisi rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) sudah cukup tebal untuk menopang kebutuhan ekspansi.
BCA syariah dan BNI Syariah tak dapat tambahan modal tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir tahun, bank cenderung memperkuat modal agar dapat menunjang rencana ekspansi pada tahun berikutnya. Tanpa terkecuali perbankan syariah. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk misalnya. Pada pekan lalu, para pemegang saham pelopor bank syariah ini menyetujui rencana penambahan modal lewat skema rights issue senilai Rp 2 triliun. Dana tersebut sekaligus mengubah susunan kepemilikan perseroan menjadi milik konsorsium Ilham Habibie menjadi 60%. Penambahan modal ini memang sudah sejak lama direncanakan oleh Bank Muamalat untuk dapat mendorong ekspansi terutama pembiayaan. Namun, berbeda dengan Bank Muamalat. Sejumlah bank syariah lain yang dihubungi Kontan.co.id, justru tak berencana memperkuat modalnya kembali hingga akhir tahun 2018. PT Bank BNI Syariah, misalnya, menilai sejauh ini posisi rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) sudah cukup tebal untuk menopang kebutuhan ekspansi.