KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BCA Syariah terus berupaya mempertahankan likuiditas perbankan. Direktur Utama BCA Syariah John Kosasih bilang, pihaknya akan menjaga rasio pembiayaan terhadap pendanaan atau finance to deposit ratio (FDR) di posisi 88% hingga 92% hingga akhir tahun. Guna mencapai target tersebut, anak usaha dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ini akan mengombinasikan himpunan dana pihak ketika (DPK) dan modal usaha guna mengelontarkan pembiayaan kepada masyarakat. Tak heran rasio kecukupan modal BCA Syariah masih longgar. Saat ini posisi capital adequacy ratio (CAR) BCA Syariah masih di kisaran 25%. Artinya modal yang dimiliki BCA Syariah masih besar untuk melakukan berbagai ekspansi. "Posisi FDR kami saat ini di kisaran 91%. FDR akan kami pertahankan di range 88%-92%. Caranya dengan terus menyalurkan pembiayaan," ujar John kepada Kontan.co.id pada Selasa (14/8).
BCA Syariah mempertahankan posisi FDR 91%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BCA Syariah terus berupaya mempertahankan likuiditas perbankan. Direktur Utama BCA Syariah John Kosasih bilang, pihaknya akan menjaga rasio pembiayaan terhadap pendanaan atau finance to deposit ratio (FDR) di posisi 88% hingga 92% hingga akhir tahun. Guna mencapai target tersebut, anak usaha dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ini akan mengombinasikan himpunan dana pihak ketika (DPK) dan modal usaha guna mengelontarkan pembiayaan kepada masyarakat. Tak heran rasio kecukupan modal BCA Syariah masih longgar. Saat ini posisi capital adequacy ratio (CAR) BCA Syariah masih di kisaran 25%. Artinya modal yang dimiliki BCA Syariah masih besar untuk melakukan berbagai ekspansi. "Posisi FDR kami saat ini di kisaran 91%. FDR akan kami pertahankan di range 88%-92%. Caranya dengan terus menyalurkan pembiayaan," ujar John kepada Kontan.co.id pada Selasa (14/8).