BCA tak patok rasio pencadangan kredit macet di tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2017, rasio pencadangan alias coverage ratio perbankan terus mengalami peningkatan.

Berdasarkan analisis Mandiri Sekuritas kepada 12 bank, tercatat rata-rata rasio pencadangan naik menjadi 141% di tahun 2017. Bila dibandingkan tahun 2016, jumlah ini naik 11 persen poin dari 130%.

Bila dirinci berdasarkan banknya, mayoritas bank BUKU IV dan III masih memupuk rasio pencadangan cukup tinggi. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya yang akhir tahun lalu memiliki rasio pencadangan 189%.


Meski begitu, jumlah ini menurun dibandingkan Desember 2016 yang sebesar 228%. Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja menyebut pihaknya tak secara spesifik memasang target untuk rasio tersebut.

Menurutnya, besaran rasio pencadangan ditentukan lewat potensi-potensi kredit bermasalah yang akan terjadi di tahun 2018. Alhasil, naik turunnya pencadangan menggambarkan kebutuhan yang dilalui BCA tiap periodenya.

"Coverage ratio tidak bisa ditarget, karena sesuai dengan kebutuhan pencadangan yang sudah ada standar akuntansinya. Jadi yang kami amati adalah NPL (non performing loan) dan kebutuhan cadangannya," kata Jahja kepada Kontan.co.id, Senin (19/3).

Pun, BCA sampai akhir tahun lalu memiliki rasio NPL yang cukup stabil di level 1,5%, Meski memang ada beberapa sektor yang memiliki NPL cukup tinggi di BCA.

Antara lain, sektor pertambangan, konstruksi yang masing-masing sebesar 8,4% dan 7,5%. Serta transportasi, perdagangan dan komunikasi yang mencapai 6,7% di akhir tahun 2017 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia