KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk menargetkan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bisa tumbuh dua digit di sepanjang 2023. Sedangkan secara keseluruhan, bank bersandi saham BBCA ini menargetkan pembiayaan naik 10% hingga 12% di tahun ini. Direktur BCA Haryanto Tiara Budiman menyatakan guna mencapai target itu, BCA menggelar expo dan memperluas jangkauan pasar dengan menyasar segmen menengah atau
mass market. Saat ini, kebanyakan BCA menyalurkan KPR dengan
ticket size Rp 1 triliun. Oleh sebab itu, BCA mulai bekerja sama dengan pengembang properti yang memiliki proyek lebih jauh dari pusat kota tapi secara harga berkisar Rp 350 juta hingga Rp 500 juta.
Ia menyebut dengan basis nasabah berkisar 29 juta, BCA telah memiliki data kebiasaan nasabah. Dengan bantuan teknologi, BCA bisa mengetahui kelayakan nasabah untuk mendapatkan kucuran KPR.
Baca Juga: Dorong Pembiyaan Hijau, BCA Tawarkan Bunga Menarik Kendaraan Listrik "Maka, kita bisa masuk ke segmen yang lebih rendah dengan lebih aman dengan data
analytic. Begitu juga sepanjang rasio dana murah bagus, dampak kenaikan bunga acuan tidak akan berdampak signifikan," ujarnya kepada KONTAN pada pekan lalu. Adapun biaya dana atau
cost of fund BCA relatif terjaga seiring rasio dana murah atau CASA yang mencapai 82% terhadap dana pihak ketiga (DPK). Sebagai informasi, CASA naik 10,6% YoY mencapai Rp847,9 triliun per Desember 2022. Sedangkan penyaluran KPR BCA pada tahun lalu mencapai Rp 108,29 triliun. Tumbuh 11,0% yoy dari 2021 sebesar Rp 97,53 triliun.
Sedangkan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan penopang kredit tahun ini masih akan didominasi dari segmen korporasi. Namun, ia berharap KPR dan kredit kendaraan bermotor (KKB) juga bisa mendukung target pertumbuhan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari