KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menargetkan, pertumbuhan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar 12% (YoY) hingga akhir tahun 2023. “Kami berharap untuk KPR sendiri dapat lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2022," kata Executive Vice President Consumer Loan BCA Welly Yandoko kepada Kontan.co.id, Rabu (3/5). Lebih lanjut untuk mencapai target tersebut BCA mengaku akan terus mendorong penyaluran KPR sampai akhir tahun, dengan mengoptimalkan seluruh channel penjualan, baik Cabang, Developer dan Agent Property Rekanan.
BCA juga akan menyediakan pilihan suku bunga yang menarik bagi masyarakat. Di samping itu, BCA juga berusaha untuk meningkatkan penetrasi ke segmen pasar yang relatif belum tergarap saat ini, khususnya segmen muda dan payroll BCA. Baca Juga: Dukung Indonesia Meraih Bonus Demografi Berkualitas, BCA Luncurkan BCA Berbagi Ilmu “Ini juga tidak lepas dari kondisi perekonomian Indonesia yang semakin membaik di tahun 2023, dimana daya beli masyarakat yang terjaga, serta kondisi internal perusahaan seperti kondisi likuiditas BCA yang sangat baik dan rasio dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) yang tinggi,” kata Welly. Dari sisi infrastruktur BCA juga terus melakukan pengembangan digital KPR yang saat ini dapat mengakomodir pengajuan aplikasi melalui e-form, simulasi budget, monitoring proses aplikasi melalui fitur e-tracking, dan lain-lain, yang diharapkan dapat memberikan layanan terbaik bagi Nasabah BCA. Pengembangan digital dengan website www.rumahsaya.bca.co.id nantinya diharapkan menjadi channel baru dalam penjualan untuk menjangkau masyarakat yang digital savvy atau belum terjangkau oleh Cabang. Jika melihat kinerja KPR BCA sampai kuartal I 2023 tercatat tumbuh 11,6% (YoY) dan perkuartal tumbuh 1,2% (QoQ) menjadi sebesar Rp 109,58 miliar. Welly menjelaskan, penyaluran KPR ditopang secara merata, baik dari pembelian primary (developer), pembelian secondary, maupun refinancing.