KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan beredar kabar yang mengatasnamakan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengubah biaya transferantar bank menjadi sebesar Rp 150.000 per bulan. Kabar tersebut tersebar luas di platform pesan instan dan mengundang nasabah untuk menekan tombol view, yang kemudian mengarahkan mereka ke situs web palsu yang meminta informasi pribadi. Mengenai hal itu, BCA menegaskan bahwa pengumuman tersebut tidak benar dan merupakan tindakan penipuan.
Baca Juga: Penurunan Kinerja Ekspor Bikin Ekonomi RI Tumbuh Melambat Executive Vice President (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn mengimbau aga nasabah tetap waspada dan mengabaikanya, apalagi jika dihubungi menggunakan nomor pribadi, mengingat BCA hanya akan memberikan pengumuman/informasi dari nomor/akun resmi, yaitu WhatsApp Bank. Ia juga mengingatkan untuk menghindar menekan tombol view dan mengisi data. Jika memang sudah terlanjur maka jangan mengisi web form yang ada di dalamnya. Segera keluar dari website atau microsite yang terbuka dari halaman tersebut. Lebih lanjut untuk memblokir nomor kontak dan hapus pesan tersebut, kemudian kelola password mobile banking dan membuat password yang kuat dan ubah secara berkala. "Kami juga terus menyuarakan imbauan kepada masyarakat dan nasabah untuk terus waspada dengan berbagai modus penipuan perbankan. Kami himbau agar nasabah segera menghubungi kantor cabang setempat, atau melalui contact center Halo BCA 1500888 dan aplikasi haloBCA," tegas Hera dalam keterang resminya, Sabtu (3/2).
Baca Juga: Pertumbuhan Komisi Bank Lampaui Pendapatan Bunga Bersih BCA sendiri adalah salah satu bank di Indonesia yang menyediakan fasilitas kredit dan solusi keuangan bagi segmen korporasi, komersial, UKM, dan konsumer. Pada akhir Desember 2023, BCA melayani lebih dari 38 juta rekening nasabah dan memproses sekitar 82 juta transaksi setiap harinya, didukung oleh 1.258 kantor cabang, 19.047 ATM, serta layanan internet & mobile banking. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi