BCA yakin pameran otomotif dongkrak KKB



JAKARTA. Gelaran pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) dan juga Indonesia International Motor Show (IIMS), diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan permintaan kredit kendaraan bermotor.

Direktur Konsumer PT Bank Central Asia (BCA) Tbk, Henry Koenaifi bilang, dengan adanya pameran kendaraan bermotor, masyarakat bisa saja tergerak hatinya untuk membeli atau impulse buying kendaraan bermotor.

Henry menuturkan, dalam rentang waktu dua sampai tiga bulan terakhir, akan ada peningkatan permintaan kredit kendaraan bermotor seiring dengan terselenggaranya pameran kendaraan bermotor.


Henry mengungkapkan, pameran otomotif setidaknya akan mampu membalikkan keadaan dari seretnya permintaan kredit kendaraan bermotor (KKB).

Sebab, dengan melesunya penjualan kendaraan bermotor secara nasional yang diperkirakan mencapai hampir 15%, pameran kendaraan bermotor akan mampu memberikan angin segar berupa kenaikan permintaan KKB yang diperkirakan mencapai 20%.

“Mungkin akan bisa naik 20%-30% dalam waktu dua bulan hingga tiga bulan ini. Kemudian nanti akan flat pertumbuhannya.

Tapi memang secara umum ekspektasi untuk otomotif diperkirakan turun sekitar 15%. Dengan pameran bisa mencapai titik impas,” ujar Henry di Jakarta, Rabu (19/8).

Dalam usahanya mendongkrak pertumbuhan kredit konsumsi termasuk KKB didalamnya, bank dengan kode emiten BBCA ini juga memberikan stimulus berupa penurunan bunga untuk KKB.

Menurutnya, langkah penurunan bunga ini dapat mampu mendorong peningkatan permintaan KKB.

Per 1 Juli 2015, BCA memberlakukan suku bunga yang cukup kompetitif untuk KKB. Untuk kredit fix dan cap selama 5 tahun, BCA membebankan bunga 5,99% fix selama 3 tahun dan 7,19% untuk cap selama sisa dua tahun.

Sedangkan untuk kendaraan roda empat, perseroan membebankan bunga mulai dari 3,99% sampai dengan 4,99%.

Meski begitu, kata Henry, perseroan hanya menargetkan pertumbuhan kredit yang mini untuk KKB yaitu hanya berkisar 5% sampai dengan 8% sepanjang tahun 2015 ini.

“Permintaan kredit kendaraan bermotor memang tidak banyak, karena harga mahal. Mobil 70% merupakan import content, jadi memang situasi pertumbuhannya pelan. Tapi pelan-pelan akan bisa naik,” jelas Henry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto