JAKARTA. Penerbitan surat utang atau obligasi masih menjadi pilihan menarik bagi korporasi sebagai modal untuk melakukan ekspansi. Hal ini juga ditempuh oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN). Rencananya, BDMN akan menerbitkan obligasi maksimal Rp 5 triliun. Penerbitan itu dipecah menjadi dua yaitu untuk BDMN dengan nominal penerbitan antara Rp 2 hingga Rp 3 triliun. Sedangkan sisanya sebesar Rp 1 triliun hingga Rp 2 triliun akan diterbitkan oleh anak usaha BDMN yaitu PT Adira Finance. Sayangnya, BDMN belum mematok kupon obligasi tersebut. Namun dananya akan digunakan untuk memperlancar penyaluran kredit. "Penerbitan ini sejalan dengan pertumbuhan bisnis Danamon dan Adira, manajemen terus menerapkan strategi pengelolaan pendanaan dan likuiditas yang beragam dan dinilai aman," jelas Zsa Zsa Yusharyahya, Head of Public Affairs Danamon kemarin (15/7).
BDMN akan Terbitkan Obligasi Maksimal Rp 5 Triliun
JAKARTA. Penerbitan surat utang atau obligasi masih menjadi pilihan menarik bagi korporasi sebagai modal untuk melakukan ekspansi. Hal ini juga ditempuh oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN). Rencananya, BDMN akan menerbitkan obligasi maksimal Rp 5 triliun. Penerbitan itu dipecah menjadi dua yaitu untuk BDMN dengan nominal penerbitan antara Rp 2 hingga Rp 3 triliun. Sedangkan sisanya sebesar Rp 1 triliun hingga Rp 2 triliun akan diterbitkan oleh anak usaha BDMN yaitu PT Adira Finance. Sayangnya, BDMN belum mematok kupon obligasi tersebut. Namun dananya akan digunakan untuk memperlancar penyaluran kredit. "Penerbitan ini sejalan dengan pertumbuhan bisnis Danamon dan Adira, manajemen terus menerapkan strategi pengelolaan pendanaan dan likuiditas yang beragam dan dinilai aman," jelas Zsa Zsa Yusharyahya, Head of Public Affairs Danamon kemarin (15/7).