JAKARTA. Kantor Bea Cukai Kepulauan Riau mengagalkan usaha penyelundupan minyak mentah sebanyak 59.500 metrik ton. Seharusnya, kapal membawa minyak dari Chevron Pacific Indonesia ke kilang PT Pertamina di Balongan, Jawa Barat, tapi malah berbelok arah ke Malaysia. Juru Bicara Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Haryo Limanseto, menjelaskan, kapal pembanyak minyak mentah itu adalah MT Jelita Bangsa, berbendara Indonesia. Kapal bergerak dari Pelabuhan Dumai, Kepulauan Riau pada 2 Juni. Lalu, petugas Bea Cukai menangkapnya pada 3 Juni dini hari. "Penangkapan di lepas Perairan Riau, karena arahnya menyimpang," kata Rinto, Kamis (5/6). Menurut Rinto, pihaknya masih melakukan penindakan atas kasus ini. Ia belum bisa merinci, siapa pemilik kapal ataupun yang bertanggung jawab dalam kasus itu.Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir, bilang, kapal yang ditangkap itu bukan mau menyelundupkan minyak mentah. "Setelah kami klarifikasi kepada pemilik kapal, didapatkan informasi berdasarkan pengakuan Perwira Senior MT Jelita Bangsa bahwa minyak yang sudah dipindahkan dari MT Jelita Bangsa adalah minyak limbah (on board quantity)," kata Ali.
Bea Cukai gagalkan penyelundupan minyak
JAKARTA. Kantor Bea Cukai Kepulauan Riau mengagalkan usaha penyelundupan minyak mentah sebanyak 59.500 metrik ton. Seharusnya, kapal membawa minyak dari Chevron Pacific Indonesia ke kilang PT Pertamina di Balongan, Jawa Barat, tapi malah berbelok arah ke Malaysia. Juru Bicara Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Haryo Limanseto, menjelaskan, kapal pembanyak minyak mentah itu adalah MT Jelita Bangsa, berbendara Indonesia. Kapal bergerak dari Pelabuhan Dumai, Kepulauan Riau pada 2 Juni. Lalu, petugas Bea Cukai menangkapnya pada 3 Juni dini hari. "Penangkapan di lepas Perairan Riau, karena arahnya menyimpang," kata Rinto, Kamis (5/6). Menurut Rinto, pihaknya masih melakukan penindakan atas kasus ini. Ia belum bisa merinci, siapa pemilik kapal ataupun yang bertanggung jawab dalam kasus itu.Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir, bilang, kapal yang ditangkap itu bukan mau menyelundupkan minyak mentah. "Setelah kami klarifikasi kepada pemilik kapal, didapatkan informasi berdasarkan pengakuan Perwira Senior MT Jelita Bangsa bahwa minyak yang sudah dipindahkan dari MT Jelita Bangsa adalah minyak limbah (on board quantity)," kata Ali.