JAKARTA. Efektifitas Indonesia National Single Window (INSW) di Pelabuhan Tanjung Priok dipertanyakan. Pasalnya, koordinasi antar 18 kementerian-lembaga yang memiliki peran dalam lamanya waktu inap barang atau dwell time di Pelabuhan Tanjung Priok dinilai tak berjalan dengan baik. Namun, Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membantah penerapan Indonesia Nasional Single Window (INSW) tak optimal. Menurut Bea Cukai, INSW sangat penting untuk mengurus perizinan impor (lartas). "(INSW) Sudah efektif dan sudah optimal. Secara nasional setiap barang yang mau submit aturan pasti mesti INSW," ujar Kepala KPU Bea Cukai Tipe A Tanjung Priok Fadjar Donny Tjahjadi usai konferensi pers di Kantor Bea Cukai, Jakarta, Selasa (23/6).
Bea Cukai: INSW Tanjung Priok sudah maksimal
JAKARTA. Efektifitas Indonesia National Single Window (INSW) di Pelabuhan Tanjung Priok dipertanyakan. Pasalnya, koordinasi antar 18 kementerian-lembaga yang memiliki peran dalam lamanya waktu inap barang atau dwell time di Pelabuhan Tanjung Priok dinilai tak berjalan dengan baik. Namun, Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membantah penerapan Indonesia Nasional Single Window (INSW) tak optimal. Menurut Bea Cukai, INSW sangat penting untuk mengurus perizinan impor (lartas). "(INSW) Sudah efektif dan sudah optimal. Secara nasional setiap barang yang mau submit aturan pasti mesti INSW," ujar Kepala KPU Bea Cukai Tipe A Tanjung Priok Fadjar Donny Tjahjadi usai konferensi pers di Kantor Bea Cukai, Jakarta, Selasa (23/6).