KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai aksi penindakan rokok ilegal terus digencarkan Bea Cukai demi menekan peredarannya yang menghambat penerimaan negara. Namun, para pelaku rokok ilegal tak kalah gesit. Berbagai modus dilakukan dengan berbagai jenis merek yang diedarkan di Indonesia. Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jateng DIY, Padmoyo Tri Wikanto mengatakan, berdasarkan survei UGM, peredaran rokok ilegal secara nasional terus mengalami penurunan. Pada tahun 2016 mencapai 12.1%, kemudian turun pada 2018 menjadi 7%. Bea Cukai secara internal juga melakukan survey dengan metode serupa, didapatkan angka peredaran rokok illegal pada tahun 2017 mencapai 10.9% dan pada 2019 turun menjadi 3%. “Seiring dengan upaya masif yang kami lakukan bersama dengan seluruh pihak, baik upaya pencegahan maupun penegakan hukum, kami berharap dalam survey UGM tahun 2020 ini, angka peredaran rokok illegal kembali turun dan sesuai dengan target Menteri Kuangan, Ibu Sri Mulyani, yaitu dalam kisaran 1%,” Padmoyo dalam keterangan resminya, Jumat (11/9).
Bea Cukai Jateng DIY beberkan modus dan merek rokok ilegal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai aksi penindakan rokok ilegal terus digencarkan Bea Cukai demi menekan peredarannya yang menghambat penerimaan negara. Namun, para pelaku rokok ilegal tak kalah gesit. Berbagai modus dilakukan dengan berbagai jenis merek yang diedarkan di Indonesia. Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jateng DIY, Padmoyo Tri Wikanto mengatakan, berdasarkan survei UGM, peredaran rokok ilegal secara nasional terus mengalami penurunan. Pada tahun 2016 mencapai 12.1%, kemudian turun pada 2018 menjadi 7%. Bea Cukai secara internal juga melakukan survey dengan metode serupa, didapatkan angka peredaran rokok illegal pada tahun 2017 mencapai 10.9% dan pada 2019 turun menjadi 3%. “Seiring dengan upaya masif yang kami lakukan bersama dengan seluruh pihak, baik upaya pencegahan maupun penegakan hukum, kami berharap dalam survey UGM tahun 2020 ini, angka peredaran rokok illegal kembali turun dan sesuai dengan target Menteri Kuangan, Ibu Sri Mulyani, yaitu dalam kisaran 1%,” Padmoyo dalam keterangan resminya, Jumat (11/9).