JAKARTA. Pemerintah bakal lebih ketat dalam melakukan pengawasan impor daging sapi. Ini dilakukan agar daging impor tidak membanjiri pasar. Pasalnya, baru-baru ini pihak bea cukai menahan daging impor yang ditengarai tidak sesuai dengan dokumen Surat Pemberitahuan Pemasukan (SPP).Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Prabowo Respatiyo Caturroso mengatakan saat ini pihak bea cukai menahan sekitar 55 kontainer daging sapi impor yang ditengarai terjadi kelebihan tonase. "Kelebihan tonase yang tidak sesuai dengan SPP disebabkan karena para importir sudah melakukan kontrak sebelum SPP keluar," ujarnya akhir pekan lalu.Direktur Kesehatan Masyarakat dan Veteriner Djajadi Gunawan menambahkan, biasanya importir melakukan kontrak pembelian daging impor 3 bulan sebelum pengiriman. "Jumlah impor mereka biasanya didasarkan pada pengalaman tahun lalu, sementara itu tahun ini pemerintah berusaha untuk mengurangi impor daging," jelasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bea Cukai menahan 55 kontainer daging sapi impor
JAKARTA. Pemerintah bakal lebih ketat dalam melakukan pengawasan impor daging sapi. Ini dilakukan agar daging impor tidak membanjiri pasar. Pasalnya, baru-baru ini pihak bea cukai menahan daging impor yang ditengarai tidak sesuai dengan dokumen Surat Pemberitahuan Pemasukan (SPP).Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Prabowo Respatiyo Caturroso mengatakan saat ini pihak bea cukai menahan sekitar 55 kontainer daging sapi impor yang ditengarai terjadi kelebihan tonase. "Kelebihan tonase yang tidak sesuai dengan SPP disebabkan karena para importir sudah melakukan kontrak sebelum SPP keluar," ujarnya akhir pekan lalu.Direktur Kesehatan Masyarakat dan Veteriner Djajadi Gunawan menambahkan, biasanya importir melakukan kontrak pembelian daging impor 3 bulan sebelum pengiriman. "Jumlah impor mereka biasanya didasarkan pada pengalaman tahun lalu, sementara itu tahun ini pemerintah berusaha untuk mengurangi impor daging," jelasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News