JAKARTA. Eksportir minyak sawit mentah (CPO) mesti mengencangkan ikat pinggang. Sebab, pemerintah siap memberlakukan pengenaan bea keluar atas ekspor CPO sebesar US$ 3 per ton. Kebijakan ini berpotensi menekan kinerja emiten CPO. "Margin PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) akan tertekan," ungkap analis UOB Kay Hian Securities, Yasmin Soulisa, dalam riset akhir pekan lalu. Dia memprediksi, LSIP masih mampu mencatatkan margin laba bersih sekitar 16,1% pada 2017. Tapi pada 2018, marginnya berpotensi turun menjadi 13,6%. Efek atas kebijakan tersebut memang baru dirasakan pada tahun ini. Itu pun dengan catatan emiten perkebunan kembali mengekspor dalam jumlah besar. "Pasti mempengaruhi margin, apalagi jika porsi ekspornya besar," ujar Investor Relation PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) Michael Kesuma kepada KONTAN, Jumat (6/1) lalu.
Bea ekspor bisa tekan kinerja emiten CPO
JAKARTA. Eksportir minyak sawit mentah (CPO) mesti mengencangkan ikat pinggang. Sebab, pemerintah siap memberlakukan pengenaan bea keluar atas ekspor CPO sebesar US$ 3 per ton. Kebijakan ini berpotensi menekan kinerja emiten CPO. "Margin PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) akan tertekan," ungkap analis UOB Kay Hian Securities, Yasmin Soulisa, dalam riset akhir pekan lalu. Dia memprediksi, LSIP masih mampu mencatatkan margin laba bersih sekitar 16,1% pada 2017. Tapi pada 2018, marginnya berpotensi turun menjadi 13,6%. Efek atas kebijakan tersebut memang baru dirasakan pada tahun ini. Itu pun dengan catatan emiten perkebunan kembali mengekspor dalam jumlah besar. "Pasti mempengaruhi margin, apalagi jika porsi ekspornya besar," ujar Investor Relation PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) Michael Kesuma kepada KONTAN, Jumat (6/1) lalu.