Bea Keluar CPO tak pengaruhi penjualan Astra Agro



JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) melansir tarif bea keluar (BK) ekspor crude palm oil (CPO) untuk bulan Juni sebesar 19,5% atau sama dengan bulan Mei lalu. Bagi perusahaan perkebunan sawit seperti Astra Agro Lestari (AALI), adanya BK ini sama sekali tidak mempengaruhi kinerja perusahaan. Tofan Mahdi, Head of Public Relation AALI mengatakan, BK ekspor hanya berlaku jika perusahaan menjual CPO ke luar negeri. Sementara produksi CPO Astra Agro didominasi untuk pasar lokal. "Pasar kami 97% lokal, dan Bea Keluar tidak akan memberikan dampak apa-pun bagi kinerja operasional dan finansial kami," terang Tofan di Jakarta, Kamis (31/5). Kuartal I tahun ini, produksi CPO Astra Agro mencapai 289.390 ton, atau naik 5,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Untuk produksi tandan buah segar (TBS), Tofan bilang, kuartal I tahun jumlahnya mencapai 1,1 juta ton, naik 4,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sekedar informasi, lahan tertanam tanaman sawit AALI hingga saat ini mencapai 266.900 hektar (Ha), dari luas lahan tersebut, 88,8% merupakan lahan yang menghasilkan. Volume penjualan CPO Astra Agro tahun 2011 mencapai 1,3 juta ton, meningkat 12,9% dari tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Asnil Amri