JAKARTA. Memasuki bulan Ramadan, penerimaan negara dari bea dan cukai mengalami lonjakan. Itulah sebabnya pada Mei 2017, Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemkeu) berhasil menghimpun pemasukan hingga Rp 16,4 triliun. Dari jumlah total tersebut, sekitar Rp 12,5 triliun atau 76% berasal dari cukai Hasil Tembakau (HT). Sedangkan kontribusi bea masuk sebesar Rp 3,2 triliun. Selebihnya penerimaan berasal dari cukai ethil alkohol Rp 14 miliar, cukai minuman mengandung ethil alkohol (MMEA) Rp 354,2 miliar, bea keluar Rp 281 miliar, dan pendapatan cukai lainnya Rp 24 miliar. Ditambah penerimaan Mei 2017 yang sebesar Rp 16,4 triliun, maka total realisasi penerimaan bea dan cukai periode Januari 2017-Mei 2017 mencapai Rp 45,8 triliun atau meningkat 9% dari periode yang sama tahun lalu. Jumlah itu berasal dari bea masuk sebesar Rp 13,5 triliun, cukai rokok sekitar Rp 30,8 triliun, dan bea keluar Rp 1,5 triliun
Bea masuk & cukai rokok katrol penerimaan Mei 2017
JAKARTA. Memasuki bulan Ramadan, penerimaan negara dari bea dan cukai mengalami lonjakan. Itulah sebabnya pada Mei 2017, Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemkeu) berhasil menghimpun pemasukan hingga Rp 16,4 triliun. Dari jumlah total tersebut, sekitar Rp 12,5 triliun atau 76% berasal dari cukai Hasil Tembakau (HT). Sedangkan kontribusi bea masuk sebesar Rp 3,2 triliun. Selebihnya penerimaan berasal dari cukai ethil alkohol Rp 14 miliar, cukai minuman mengandung ethil alkohol (MMEA) Rp 354,2 miliar, bea keluar Rp 281 miliar, dan pendapatan cukai lainnya Rp 24 miliar. Ditambah penerimaan Mei 2017 yang sebesar Rp 16,4 triliun, maka total realisasi penerimaan bea dan cukai periode Januari 2017-Mei 2017 mencapai Rp 45,8 triliun atau meningkat 9% dari periode yang sama tahun lalu. Jumlah itu berasal dari bea masuk sebesar Rp 13,5 triliun, cukai rokok sekitar Rp 30,8 triliun, dan bea keluar Rp 1,5 triliun