KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai penerbangan Sriwijaya Air terpaksa bertahan ditengah tekanan biaya yang semakin besar. Selain pelemahan rupiah, industri penerbangan juga harus menghadapi naiknya harga bahan bakar avtur. Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air, Retri Maya mengatakan per Juli 2018 saja, rata-rata biaya perusahaan untuk avtur telah naik 39%. "Itu jika dibandingkan dengan Juli 2017 lalu ya," katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (12/10). Ia membeberkan pada Juli 2017 lalu, harga avtur masih berada di Rp 7.508 per liter. Sementara pada Juli 2018 harga avtur telah mencapai Rp 10.138 per liter. Akibatnya, perusahaan harus terus melakukan efisiensi. Sebab bukan hanya soal avtur, kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar juga kerap melemah.
Beban avtur Sriwijaya Air naik hingga 39%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai penerbangan Sriwijaya Air terpaksa bertahan ditengah tekanan biaya yang semakin besar. Selain pelemahan rupiah, industri penerbangan juga harus menghadapi naiknya harga bahan bakar avtur. Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air, Retri Maya mengatakan per Juli 2018 saja, rata-rata biaya perusahaan untuk avtur telah naik 39%. "Itu jika dibandingkan dengan Juli 2017 lalu ya," katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (12/10). Ia membeberkan pada Juli 2017 lalu, harga avtur masih berada di Rp 7.508 per liter. Sementara pada Juli 2018 harga avtur telah mencapai Rp 10.138 per liter. Akibatnya, perusahaan harus terus melakukan efisiensi. Sebab bukan hanya soal avtur, kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar juga kerap melemah.