JAKARTA. Kenaikan tarif dasar listrik per awal September, dirasa cukup besar oleh pelaku usaha industri baja di bagian hulu. Pasalnya listrik membebani 10%-15% dari beban produksi perusahaan. Irvan Kamal Hakim, Ketua Asosiasi Besi dan Baja Indonesia mengatakan, kenaikan tarif dasar listrik di industri baja cukup besar dampaknya. "Komponen energi cukup besar. Saya tidak hitung persis, tapi itu memberi dampak," ujar Irvan pada Senin (15/9). Ia mengatakan komponen listrik itu paling besar di hulu industri baja, semakin ke hilir semakin berkurang, "Kalau di hulu dampaknya terhadap biaya produksi bisa sekitar 10%-15%, makin ke hilir bisa sampai 5%. Itu komponen biaya listrik dlm biaya produksi," ujar Irvan.
Beban berat tarif listrik industri baja
JAKARTA. Kenaikan tarif dasar listrik per awal September, dirasa cukup besar oleh pelaku usaha industri baja di bagian hulu. Pasalnya listrik membebani 10%-15% dari beban produksi perusahaan. Irvan Kamal Hakim, Ketua Asosiasi Besi dan Baja Indonesia mengatakan, kenaikan tarif dasar listrik di industri baja cukup besar dampaknya. "Komponen energi cukup besar. Saya tidak hitung persis, tapi itu memberi dampak," ujar Irvan pada Senin (15/9). Ia mengatakan komponen listrik itu paling besar di hulu industri baja, semakin ke hilir semakin berkurang, "Kalau di hulu dampaknya terhadap biaya produksi bisa sekitar 10%-15%, makin ke hilir bisa sampai 5%. Itu komponen biaya listrik dlm biaya produksi," ujar Irvan.