KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Madusari Murni Indah Tbk (
MOLI) di kuartal I-2021 kurang mengesankan. Walau berhasil mengerek pendapatan, ternyata laba bersih MOLI tetap terkikis di tiga bulan pertama tahun ini. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan bersih MOLI tercatat tumbuh 18,38% menjadi Rp 443,50 miliar di kuartal I-2021. Sebagian besar pendapatan tersebut ditopang oleh penjualan ethanol yang capai Rp 411 miliar. Disusul penjualan karbon dioksida senilai Rp 15,90 miliar, penjualan pupuk dan lainnya, masing-masing senilai Rp 11,81 miliar dan Rp 4,77 miliar.
Tumbuhnya pendapatan bersih di kuartal pertama ini, mendorong naiknya beban pokok penjualan
MOLI sebesar 24,60% menjadi Rp 340,57 miliar. Sedangkan di periode yang sama tahun sebelumnya, MOLI hanya menanggung biaya sebesar Rp 273,31 miliar. MOLI juga membukukan kenaikan pada beban usaha lainnya. Seperti beban penjualan dan distribusi misalnya, yang tercatat bertambah 6,06% dari sebelumnya Rp 37,94 miliar di kuartal I-2020 menjadi Rp 40,25 miliar.
Baca Juga: Madusari Murni Indah (MOLI) gelar RUPSLB, begini hasilnya Kenaikan juga dijumpai pada beban umum dan administrasi yang naik 4,64% menjadi Rp 29,02 miliar di akhir Maret lalu. Padahal di periode yang sama tahun lalu, MOLI hanya menanggung beban umum dan administrasi sebesar Rp 27,73 miliar. Alhasil, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih MOLI pun turun 49,92% dari semula Rp 21,12 miliar di kuartal I-2020 menjadi Rp 10,58 miliar. Hingga 31 Maret 2021,
MOLI membukukan aset sebesar Ro 2,36 triliun, dengan jumlah liabilitas senilai 894,28 miliar dan ekuitas Rp 1,46 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari