Beban bunga meningkat, liabilitas Jiwasraya naik pada kuartal III-2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kewajiban atau liabilitas PT Asuransi Jiwasraya terus menanjak. Hingga kuartal tiga 2020, liabilitas perusahaan asuransi pelat merah itu mencapai Rp 54,5 triliun atau naik 3,02% dibandingkan realisasi per Mei 2020 senilai Rp 52,9 triliun.

Utang Jiwasraya yang jatuh tempo hingga September juga sudah menyentuh Rp 19,1 triliun. Sementara kepemilikan aset cuma sebesar Rp 16 triliun. Dengan kondisi ini ekuitas Jiwasraya berada di posisi minus Rp 38,5 triliun.

Sekretaris Perusahaan Jiwasraya Kompyang Wibisana mengungkapkan, kenaikan liabilitas itu karena beban bunga juga meningkat. Namun ia tidak mengungkapkan, beban bunga itu apakah dari polis Saving Plan atau tradisional. 


"Kenaikan (liabilitas) ini diakibatkan kenaikan beban bunga. Untuk itu, diperlukan penyelamatan polis melalui program restrukturisasi," kata Kompyang, Selasa (10/11).

Baca Juga: Jual Citos, Jiwasraya dapat Rp 2,1 T untuk bayar polis tradisional dan saving plan

Demi memperbaiki kondisi keuangan yang carut-marut, pemerintah membentuk IFG Life sebagai perusahaan pengganti Jiwasraya. Pemerintah telah menyetujui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 22 triliun untuk mendirikan sekaligus mengoperasikan IFG Life.

Perusahaan anyar itu akan mengelola portofolio Jiwasraya yang telah direstrukturisasi. Pemerintah juga mendorong nasabah JS Saving Plan yang mempunyai klaim besar di seluruh polis, untuk masuk program restrukturisasi IFG Life.

Untuk mendapatkan keuntungan, IFG Life akan menjalankan bisnis asuransi jiwa, kesehatan serta pengelolaan dana pensiun di Indonesia. Pemerintah yakin, potensi pasarnya besar dan prospektif.

Kompyang menyebut, langkah-langkah pemerintah adalah bukti keseriusan dalam menyelamatkan hak-hak pemegang polis Jiwasraya. 

"Semoga program penyelamatan polis ini dapat dipahami sebagai solusi terbaik dibandingkan Jiwasraya dilikuidasi," terang Kompyang. 

Selanjutnya: Selamatkan polis, Jiwasraya perbaharui data nasabah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi