KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank mencatatkan kenaikan beban bunga cukup tinggi pada paruh pertama 2018. Penyebab utama karena kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebanyak 100 basis poin (bps) pada semester I-2018 lalu. Salah satunya Bank Tabungan Negara (BTN), yang mencatatkan beban bunga naik 14,91% secara year on year (yoy) menjadi Rp 5,9 triliun di semester I 2018. Pertumbuhan sebesar itu sedikit lebih tinggi dibandingkan pendapatan bunga BTN yang tumbuh 14,04% yoy menjadi Rp 10,66 triliun di periode yang sama. Direktur Keuangan dan Tresuri BTN Iman Nugroho Soeko beralasan, sampai semester I-2018 BTN belum menaikkan tingkat suku bunga kredit. Sementara suku bunga dana seperti deposito telah naik. Kondisi ini menyebabkan beban bunga sedikit meningkat. "Beban bunga naik terutama karena suku bunga deposito naik karena suku bunga acuan BI yang naik. Serta jumlah dana pihak ketiga (DPK) yang naik," katanya, Selasa (24/7).
Beban bunga naik, margin bisa tertekan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank mencatatkan kenaikan beban bunga cukup tinggi pada paruh pertama 2018. Penyebab utama karena kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebanyak 100 basis poin (bps) pada semester I-2018 lalu. Salah satunya Bank Tabungan Negara (BTN), yang mencatatkan beban bunga naik 14,91% secara year on year (yoy) menjadi Rp 5,9 triliun di semester I 2018. Pertumbuhan sebesar itu sedikit lebih tinggi dibandingkan pendapatan bunga BTN yang tumbuh 14,04% yoy menjadi Rp 10,66 triliun di periode yang sama. Direktur Keuangan dan Tresuri BTN Iman Nugroho Soeko beralasan, sampai semester I-2018 BTN belum menaikkan tingkat suku bunga kredit. Sementara suku bunga dana seperti deposito telah naik. Kondisi ini menyebabkan beban bunga sedikit meningkat. "Beban bunga naik terutama karena suku bunga deposito naik karena suku bunga acuan BI yang naik. Serta jumlah dana pihak ketiga (DPK) yang naik," katanya, Selasa (24/7).