JAKARTA. Beban pemerintah pusat membayar pengeluaran para pegawainya semakin membesar. Selain karena kenaikan gaji pegawai negeri sipil (PNS), Polri dan TNI, lonjakan belanja pegawai juga merupakan imbas banyaknya lembaga pemerintah dan kebijakan program remunerasi yang gencar berlangsung di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sesuai Nota Keuangan Rancangan Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015, pemerintah mengalokasikan belanja pemerintah pusat tahun depan sebesar Rp 1.379,88 triliun, naik 7,77% dari tahun 2014. Dari jumlah itu, baseline untuk belanja pegawai Rp 263,9 triliun. Total belanja pegawai ini diprediksikan bakal membengkak karena belum memasukkan anggaran pendidikan. Anggaran pendidikan tahun depan Rp 404 triliun, yang juga untuk membayar gaji tenaga para pendidik.
Beban gaji pegawai negeri 2015 membengkak
JAKARTA. Beban pemerintah pusat membayar pengeluaran para pegawainya semakin membesar. Selain karena kenaikan gaji pegawai negeri sipil (PNS), Polri dan TNI, lonjakan belanja pegawai juga merupakan imbas banyaknya lembaga pemerintah dan kebijakan program remunerasi yang gencar berlangsung di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sesuai Nota Keuangan Rancangan Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015, pemerintah mengalokasikan belanja pemerintah pusat tahun depan sebesar Rp 1.379,88 triliun, naik 7,77% dari tahun 2014. Dari jumlah itu, baseline untuk belanja pegawai Rp 263,9 triliun. Total belanja pegawai ini diprediksikan bakal membengkak karena belum memasukkan anggaran pendidikan. Anggaran pendidikan tahun depan Rp 404 triliun, yang juga untuk membayar gaji tenaga para pendidik.