JAKARTA. Di tengah kondisi bisnis properti yang lesu tahun ini, PT Summarecon Agung Tbk masih mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan. Namun, lantaran beban keuangan membengkak, emiten properti dengan kode saham SMRA ini harus rela membukukan penurunan laba bersih. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, pendapatan bersih Summarecon naik 15,5% menjadi Rp 4,5 triliun. Penyumbang terbesar pendapatan perusahaan berasal dari segmen properti sebesar Rp 3,3 triliun. Segmen properti investasi menyumbang pendapatan Rp 904,43 miliar sementara segmen rekreasi dan perhotelan menyumbang pendapatan Rp 147,63 miliar. Di segmen properti, pendapatan paling besar berasal dari penjualan apartemen dan rumah yang masing-masing menyumbang Rp 1,18 triliun dan Rp 1,17 triliun. Sedangkan penjualan bangunan komersial menyumbang pendapatan Rp 947,9 miliar.
Beban keuangan membengkak, laba Summarecon turun
JAKARTA. Di tengah kondisi bisnis properti yang lesu tahun ini, PT Summarecon Agung Tbk masih mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan. Namun, lantaran beban keuangan membengkak, emiten properti dengan kode saham SMRA ini harus rela membukukan penurunan laba bersih. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, pendapatan bersih Summarecon naik 15,5% menjadi Rp 4,5 triliun. Penyumbang terbesar pendapatan perusahaan berasal dari segmen properti sebesar Rp 3,3 triliun. Segmen properti investasi menyumbang pendapatan Rp 904,43 miliar sementara segmen rekreasi dan perhotelan menyumbang pendapatan Rp 147,63 miliar. Di segmen properti, pendapatan paling besar berasal dari penjualan apartemen dan rumah yang masing-masing menyumbang Rp 1,18 triliun dan Rp 1,17 triliun. Sedangkan penjualan bangunan komersial menyumbang pendapatan Rp 947,9 miliar.