JAKARTA. Kinerja PT Kimia Farma Tbk (KAEF) masih tumbuh konsisten. Emiten farmasi pelat merah ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp 143,82 miliar pada Kuartal III-2014 atau naik 18,42% dari periode yang sama tahun lalu. Laba bersih per saham pun meningkat dari Rp 21,87 menjadi Rp 25,90 per saham. Namun, pertumbuhan penjualan tak setinggi kenaikan laba bersih. Penjualan bersih KAEF mencapai Rp 3,07 triliun atau naik 9,2% year on year (yoy). Penjualan KAEF di dalam negeri masih banyak didorong dari penjualan obat generik. Namun, penjualan obat resep alias over the counter juga naik lumayan signifikan sebesar 14,2%. Beban pokok penjualan pun naik 10% menjadi Rp 2,1 triliun. Jika ditilik dari laporan keuangan, laba bersih KAEF lebih banyak didorong dari turunnya beban kurs mata uang asing. Beban kurs tersebut turun signifikan dari Rp 4,4 miliar menjadi Rp 974,12 juta. Sehingga, laba tahun berjalan KAEF tumbuh dari Rp 121,94 miliar menjadi Rp 145,14 miliar.
KAEF memang termasuk emiten yang rentan terhadap rugi kurs. Pasalnya, bahan baku KAEF sebagian besar masih diimpor. Namun, KAEF memang sudah ancang-ancang dengan melakukan natural hedging. Caranya dengan mengerek ekspor tatkala impor membesar. KAEF juga berencana menaikkan harga jual obat apabila rupiah melemah.