JAKARTA. Pundi-pundi keuntungan yang diraih PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) masih mendapat tekanan dari beberapa faktor eksternal seperti fluktuasi nilai tukar rupiah. Laba bersih emiten farmasi ini hanya tumbuh 8,78% menjadi Rp 1,48 triliun pada Kuartal III-2014, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,36 triliun. Pertumbuhan laba bersih itu tak sebesar pertumbuhan penjualan yang naik 11,5% mencapai Rp 12,75 triliun dibandingkan Rp 11,44 triliun pada periode yang sama tahun 2013. Vidjongtius, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan KLBF mengatakan, produk internal KLBF tumbuh cukup baik, didorong pemasaran yang aktif dan penetrasi distribusi. Namun, pnjualan dari produk pihak ketiga (non-Kalbe) pada Divisi Distribusi & Logistik mengalami pertumbuhan yang lebih rendah. “Kami memperkirakan kondisi pasar akan tetap menantang dalam waktu dekat. Namun, kami tetap konsisten pada strategi pengembangan portfolio produk dan mendorong inovasi,” jelasnya di Jakarta, Jumat (31/10).
Beban kurs membayangi kinerja KLBF
JAKARTA. Pundi-pundi keuntungan yang diraih PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) masih mendapat tekanan dari beberapa faktor eksternal seperti fluktuasi nilai tukar rupiah. Laba bersih emiten farmasi ini hanya tumbuh 8,78% menjadi Rp 1,48 triliun pada Kuartal III-2014, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,36 triliun. Pertumbuhan laba bersih itu tak sebesar pertumbuhan penjualan yang naik 11,5% mencapai Rp 12,75 triliun dibandingkan Rp 11,44 triliun pada periode yang sama tahun 2013. Vidjongtius, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan KLBF mengatakan, produk internal KLBF tumbuh cukup baik, didorong pemasaran yang aktif dan penetrasi distribusi. Namun, pnjualan dari produk pihak ketiga (non-Kalbe) pada Divisi Distribusi & Logistik mengalami pertumbuhan yang lebih rendah. “Kami memperkirakan kondisi pasar akan tetap menantang dalam waktu dekat. Namun, kami tetap konsisten pada strategi pengembangan portfolio produk dan mendorong inovasi,” jelasnya di Jakarta, Jumat (31/10).