Beban membengkak, laba bersih CTRA tersendat



JAKARTA. Pertumbuhan laba bersih emiten properti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) tersendat lantaran beban keuangan yang membengkak sepanjang kuartal I 2015. Padahal, pendapatan perseroan masih melaju signifikan.

Berdasarkan laporan Keuangan CTRA, laba bersih perseroan hanya naik tipis yakni 0,07% menjadi Rp227,83 miliar dari periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp227,65.

Alhasil laba bersih per saham yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk hanya naik tipis dari Rp 15,01 menjadi Rp 15,02 per saham.


Sementara, pendapatan pengembang Ciputra Word ini masih tumbuh cukup baik yakni mencapai 18,4% menjadi Rp1,42 triliun dari Rp1,2 triliun pada kuartal I 2014.

Adapun beban keuangan perseroan membengkak dari Rp 59,4 miliar menjadi Rp 104,8 miliar.

Pada awal tahun ini, CTRA harus menanggung beban kuangan yang terdiri dari bunga yang dibayar dan masih harus dibayar dari utang bank, utang obligasi dan wesel bayar.

Utang bank jangka pendek CTRA mencapai 431,6 miliar dan jangka panjang Rp 2,73 triliun. Wessel bayar mencapai rp 596,4 miliar. Sementara utang obligasi CTRA berasal dari penerbitan obligasi I Ciputra Residence pada April 2014 sebesar Rp 500 miliar.

Hingga akhir Maret 2015, total aset CTRA naik menjadi Ro 24,1 triliun dibandingkan dengan akhir Desember lalu sebesar Rp 23,2 triliun. Jumlah liabilitas meningkat dari Rp 11,8 triliun menjadi Rp 12,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto