JAKARTA. Sepanjang kuartal I 2015, laba bersih PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mengalami penurunan sebesar 16,4% secara year on year (yoy). Pemicunya, beban keuangan perseroan membengkak lantaran utang obligasi dan premium devivatif perseroan. Berdasarkan laporan keuangan PWON yang diterbitkan,Rabu (29/4), laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp Rp 325,3 miliar atau melorot 16,4% dibanding kuartal I tahun 2014 sebesar Rp 389,4 miliar. Alhasil laba per saham perseroan per saham dasar turun menjadi Rp 6,82 dari sebelumnya Rp 8,09 dan per saham dilusian turun menjadi Rp 6,83 dari sebelumnya Rp 7,35. Penurunan ini bersamaan dengan membengkaknnya beban keuangan emiten properti yang berbasis di Surabaya dan Jakarta ini menjadi Rp 106,6 miliar, naik dua kali lipat dari beban pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 49,3 miliar. Ini salah satunya akibat adanya beban utang obligasi yang harus ditanggung perseroan sebesar Rp 48,8 miliar dan premium derivatif sebesar Rp 11,05 miliar.
Beban membengkak, laba bersih PWON melorot 16,4%
JAKARTA. Sepanjang kuartal I 2015, laba bersih PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mengalami penurunan sebesar 16,4% secara year on year (yoy). Pemicunya, beban keuangan perseroan membengkak lantaran utang obligasi dan premium devivatif perseroan. Berdasarkan laporan keuangan PWON yang diterbitkan,Rabu (29/4), laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp Rp 325,3 miliar atau melorot 16,4% dibanding kuartal I tahun 2014 sebesar Rp 389,4 miliar. Alhasil laba per saham perseroan per saham dasar turun menjadi Rp 6,82 dari sebelumnya Rp 8,09 dan per saham dilusian turun menjadi Rp 6,83 dari sebelumnya Rp 7,35. Penurunan ini bersamaan dengan membengkaknnya beban keuangan emiten properti yang berbasis di Surabaya dan Jakarta ini menjadi Rp 106,6 miliar, naik dua kali lipat dari beban pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 49,3 miliar. Ini salah satunya akibat adanya beban utang obligasi yang harus ditanggung perseroan sebesar Rp 48,8 miliar dan premium derivatif sebesar Rp 11,05 miliar.