Beban membengkak, Timah (TINS) cetak rugi bersih Rp 412,85 miliar di kuartal I-2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Timah Tbk (TINS) di kuartal I-2020 kurang mengesankan. Bahkan, perusahaan pelat merah ini harus menanggung rugi bersih hingga Rp 412,85 miliar di tiga bulan pertama tahun ini. 

Padahal, berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan TINS di kuartal I-2020 naik tipis 5,3% secara tahunan (yoy) dari Rp 4,16 triliun menjadi Rp 4,38 triliun. 

Mayoritas pendapatan perusahaan BUMN ini berasal dari penjualan pasar ekspor yang capai 96% atau Rp 4,21 triliun. Sedangkan sisanya, sekitar Rp 174,72 miliar berasal dari penjualan pasar domestik. 


Penjualan produk logam timah juga masih mendominasi dengan total nilai Rp 4,17 triliun atau 95,1% dari total pendapatan TINS. Ada pula pendapatan dari penjualan tin chemical sebesar Rp 102,41 miliar, tin solder senilai Rp 9,28 miliar, serta pendapatan dari penjualan nikel sebanyak Rp 13,32 miliar.

Baca Juga: Urung mengeksekusi buyback saham, PT Timah (TINS) pilih fokus jaga arus kas

Kenaikan pendapatan ternyata juga dibarengi oleh kenaikan beban pokok pendapatan. Sepanjang periode Januari-Maret 2020, TINS menanggung beban pokok pendapatan senilai Rp 4,55 triliun, naik 34,9% (yoy) dibandingkan dengan beban pokok pendapatan tahun lalu yang hanya Rp 3,37 triliun.

Beban-beban lainnya juga terpantau naik. Misalkan beban penjualan yang naik 42% menjadi 51,07 miliar dan beban keuangan naik 44,6% menjadi Rp 214,29 miliar.

Alhasil, perusahaan mengalami rugi bersih hingga Rp 412,85 miliar. Padahal di  kuartal pertama 2019 lalu, TINS masih mencetak laba bersih Rp 301,27 miliar. 

Sementara itu, hingga kuartal I-2020, jumlah aset TINS mencapai Rp 18,76 triliun. Jumlah ini terdiri atas liabilitas senilai Rp 13,94 triliun dan ekuitas senilai Rp 4,82 triliun. Adapun kas dan setara kas TINS per kuartal I-2020 sebesar Rp 933,94 miliar, turun 41,6% dibandingkan dengan posisi tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari