JAKARTA. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk ingin terus mempertahankan laju bisnis meski beban pokok harus membengkak pasca harga bahan bakar minyak (BBM) naik. Dus, produsen semen plat merah ini akan menerapkan tiga strategi sekaligus. Pertama, mengerek harga. Perusahaan berkode SMGR di Bursa Efek Indonesia itu menaikkan harga jual Rp 1.000 sehingga harga satu sak semennya saat ini sekitar Rp 66.000. "Untuk beberapa daerah, kami telah menaikan harga jual semen," kata Sekretaris Perusahaan SMGR Agung Wiharto kepada KONTAN, pekan lalu. Sebelumnya, pada tahun ini juga, Semen Indonesia juga sudah menaikan harga sekitar 5%. Kenaikan itu atas respon kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Agung mengatakan, biaya BBM berkontribusi sekitar 17% terhadap total beban pokok. Kalau biaya listrik berkontribusi 12% terhadap beban pokok.
Beban mendaki, SMGR pasang tiga jurus hemat
JAKARTA. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk ingin terus mempertahankan laju bisnis meski beban pokok harus membengkak pasca harga bahan bakar minyak (BBM) naik. Dus, produsen semen plat merah ini akan menerapkan tiga strategi sekaligus. Pertama, mengerek harga. Perusahaan berkode SMGR di Bursa Efek Indonesia itu menaikkan harga jual Rp 1.000 sehingga harga satu sak semennya saat ini sekitar Rp 66.000. "Untuk beberapa daerah, kami telah menaikan harga jual semen," kata Sekretaris Perusahaan SMGR Agung Wiharto kepada KONTAN, pekan lalu. Sebelumnya, pada tahun ini juga, Semen Indonesia juga sudah menaikan harga sekitar 5%. Kenaikan itu atas respon kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Agung mengatakan, biaya BBM berkontribusi sekitar 17% terhadap total beban pokok. Kalau biaya listrik berkontribusi 12% terhadap beban pokok.