Beban negatif sudutkan harga CPO



JAKARTA. Penguatan ringgit Malaysia jadi katalis yang menyeret turun harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di perdagangan hari ini.

Mengutip Bloomberg, Selasa (25/4) pukul 14.13 WIB harga CPO kontrak pengiriman Juni 2017 di Malaysia Derivative Exchange melorot 2,60% ke level RM 2.464 per metrik ton dibanding hari sebelumnya.

Tasvinderjit Singh, Associate Director CIMB Futures menjelaskan kekhawatiran kenaikan produksi CPO di Malaysia menjadi katalis yang membebani harga. Di samping itu, penguatan ringgit Malaysia ikut mengambil peran signifikan pada penurunan yang terjadi. Hingga pukul 19.10 WIB pasangan USD/MYR tergores 0,63% ke level 4,3715 dibanding hari sebelumnya.


Bukan tanpa alasan, Malaysian Palm Oil Association menduga sepanjang 1 – 20 April 2017 produksi Malaysia bisa naik 18,5% dibanding periode yang sama bulan sebelumnya. Dengan kenaikan produksi di Peninsular Malaysia sebesar 20,4% dan di Sabah sebesar 19,8% dibanding periode yang sama bulan lalu.

Di saat yang bersamaan, Intertek melaporkan ekspor CPO Malaysia periode 1 – 25 April 2017 justru menurun 3,4% menjadi 866.297 ton dibanding bulan sebelumnya. Sehingga nyaris tidak ada katalis positif yang bisa menjadi daya tahan bagi harga CPO untuk naik.

“Saat ini ada kondisi buruk di pasar yang menekan harga akibat produksi yang naik, permintaan yang menurun dan ringgit yang menguat,” kata Paramalingam Supramaniam, Director Pelindung Bestari seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (25/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto