KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sudah menjadi rahasia umum jika industri farmasi sangat ketergantungan dengan bahan baku impor, dimana beban pokok bisa mencapai 90% dari pendapatan. Kurangnya stok atau tidak adanya bahan baku dalam negeri membuat industri kimia harus mencari negara pemasok, serta mencari berbagai strategi untuk menekan biaya pengeluaran dari sisi impor bahan baku. Salah satunya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) meneken kontrak bahan baku selama 2 tahhun untuk tahun 2018 dan 2019 untuk menekan biaya bahan baku. Direktur Keuangan KAEF Suharta Wijaya menjelaskan beban pokok penjualan KAEF tidak sampai 90%, tetapi terjaga dikisaran 60% hingga 65% terhadap pendapatan.
Beban pokok Kimia Farma (KAEF) terjaga pada kisaran 60%-65% dari pendapatan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sudah menjadi rahasia umum jika industri farmasi sangat ketergantungan dengan bahan baku impor, dimana beban pokok bisa mencapai 90% dari pendapatan. Kurangnya stok atau tidak adanya bahan baku dalam negeri membuat industri kimia harus mencari negara pemasok, serta mencari berbagai strategi untuk menekan biaya pengeluaran dari sisi impor bahan baku. Salah satunya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) meneken kontrak bahan baku selama 2 tahhun untuk tahun 2018 dan 2019 untuk menekan biaya bahan baku. Direktur Keuangan KAEF Suharta Wijaya menjelaskan beban pokok penjualan KAEF tidak sampai 90%, tetapi terjaga dikisaran 60% hingga 65% terhadap pendapatan.