KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (
ASLC) mencatatkan kerugian, meski pendapatannya tumbuh tinggi hingga periode kuartal III-2022. Kinerja ASLC tertekan beban pokok yang melonjak signifikan. Merujuk laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), dalam periode sembilan bulan 2022, ASLC mencetak pendapatan Rp 308,20 miliar. Melesat 127,82% secara
year on year (YoY) dibandingkan Rp 135,28 miliar pada kuartal ketiga 2021. Namun, beban pokok pendapatan ASLC meroket 903,41%, dari Rp 21,09 miliar pada kuartal ketiga 2021 menjadi Rp 211,62 miliar hingga periode September 2022. Hasilnya, laba bruto ASLC turun 15,41% secara YoY menjadi Rp 96,58 miliar.
Baca Juga: Industri Otomotif Menggeliat Dongkrak Bisnis Autopedia (ASLC) di Semester I-2022 Emiten yang bergerak di bidang usaha lelang dan perdagangan eceran mobil bekas ini mencatatkan beban umum dan administrasi sebesar Rp 105,23 miliar. Melesat 26,52% secara tahunan. Lonjakan beban ini membuat ASLC menderita rugi operasi sebesar Rp 6,33 miliar. Padahal, pada kuartal ketiga 2021 ASLC mampu membukukan laba operasi sebesar Rp 31,23 miliar. ASLC pun menderita rugi tahun berjalan sebesar Rp 5,59 miliar pada kuartal ketiga 2022. Kerugian ini berbalik dari laba tahun berjalan senilai Rp 23,06 miliar yang diraih pada periode yang sama tahun lalu. Secara
bottom line, ASLC menderita rugi bersih Rp 7,27 miliar. Sedangkan pada kuartal ketiga 2021, ASLC masih meraih laba bersih sebesar Rp 11,35 miliar.
Baca Juga: Autopedia Sukses Lestari (ASLC) Optimistis Bisa Cetak Laba di Tahun Ini Melalui keterbukaan informasi, manajemen ASLC membeberkan khusus pada kuartal ketiga saja, ASLC berhasil menumbuhkan pendapatan sebesar 65% secara kuartalan (QoQ) menjadi Rp 148,70 miliar. Presiden Direktur Autopedia Sukses Lestari Jany Candra mengungkapkan bahwa sejak awal tahun ini, ASLC terus menambah
touch point baru untuk layanan diler mobil bekas
online-to-offline (O2O) dengan merek Caroline. Saat ini ASLC memiliki 21
touch point Caroline, melebihi target awal perusahaan untuk mengoperasikan 20 titik layanan hingga akhir tahun ini.
Baca Juga: Transformasi Adi Sarana Armada (ASSA) Menjadi Perusahaan Logistik Dengan ekspansi agresif yang dilakukan, volume unit penjualan diler mobil bekas juga naik 122,7% QoQ, sehingga total volume penjualan mobil bekas menjadi 1.356 unit pada Januari-September 2022. Pada kuartal ketiga, Caroline berhasil menjual lebih dari 200 mobil setiap bulannya yang didukung perluasan jaringan
touch point. Sejak akhir kuartal kedua, ASLC telah menambah lima
touch point sehingga per Agustus telah mengoperasikan 21 touch point. Kelima
touch point yang baru dibuka tersebut berlokasi di daerah Semarang, Palembang, Makassar, Bali, dan WTC Mangga Dua Jakarta. “Peningkatan pesat pendapatan dari hasil penjualan mobil bekas itu, memperlihatkan kami sudah melaksanakan rencana bisnis dengan benar dan terukur. Ekspansi yang dilakukan ASLC telah membuahkan hasil, sehingga kami optimis selanjutnya kinerja ASLC terus tumbuh,” kata Jany.
Baca Juga: Bidik Transaksi 2.000 Mobil, Autopedia (ASLC) Terus Ekspansi Jaringan Pemasaran Peluang di segmen mobil bekas didorong dengan proyeksi pertumbuhan PDB jangka panjang dan pertumbuhan populasi muda. Hal ini dinilai menjadi faktor kunci yang akan mendorong masa depan sektor ini. Di tengah berbagai ketidakpastian ekonomi tahun depan, manajemen ASLC masih melihat adanya peluang bisnis mobil bekas. Perkiraan harga mobil baru akan lebih tinggi di tengah situasi kenaikan nilai tukar dolar, akan membuat mobil bekas menjadi pilihan konsumen karena harganya lebih murah. "Oleh karena itu, kami tetap optimis dengan peluang di sektor ini dan percaya bahwa fondasi yang kuat dalam hal SDM, proses, dan teknologi akan menjadi penting memastikan pertumbuhan bisnis jangka panjang dan berkelanjutan," tandas Janny. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati