JAKARTA. Kinerja PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) selama kuartal pertama tahun ini tak membukukan laba yang memuaskan. Laba bersih PGAS malah turun sebesar 32,45% year on year (yoy) menjadi US$ 176,7 juta dari periode yang sama tahun 2013 lalu sebesar US$ 261,6 juta. Menurut siaran pers yang diterima KONTAN, Jumat (30/5), penurunan laba bersih terjadi karena kenaikan beban pokok pendapatan pada tiga bulan pertama tahun ini sebesar 35,3%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini dipicu dari peningkatan harga beli gas dari pemasok mulai 1 September 2012 dan 1 April 2013, sehingga menyebabkabn naiknya beban pokok.Sementara, pendapatan bersih perseroan tumbuh 15,12% yoy, dari US$ 731,06 juta menjadi US$ 841,6 juta di kuartal satu 2014. Kenaikan pendapatan ini diperoleh dari meningkatnya volume penjualan dari usaha distribusi sebesar 5,07% dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu dari 833,43 MMSCFD menjadi 875,71 MMSCFD. "Peningkatan volume distribusi merupakan kontribusi dari peningkatan pasokan gas terutama dari lapangan corridor block," terang Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, Jumat (30/5).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Beban pokok naik, laba PGAS turun 32,45%
JAKARTA. Kinerja PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) selama kuartal pertama tahun ini tak membukukan laba yang memuaskan. Laba bersih PGAS malah turun sebesar 32,45% year on year (yoy) menjadi US$ 176,7 juta dari periode yang sama tahun 2013 lalu sebesar US$ 261,6 juta. Menurut siaran pers yang diterima KONTAN, Jumat (30/5), penurunan laba bersih terjadi karena kenaikan beban pokok pendapatan pada tiga bulan pertama tahun ini sebesar 35,3%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini dipicu dari peningkatan harga beli gas dari pemasok mulai 1 September 2012 dan 1 April 2013, sehingga menyebabkabn naiknya beban pokok.Sementara, pendapatan bersih perseroan tumbuh 15,12% yoy, dari US$ 731,06 juta menjadi US$ 841,6 juta di kuartal satu 2014. Kenaikan pendapatan ini diperoleh dari meningkatnya volume penjualan dari usaha distribusi sebesar 5,07% dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu dari 833,43 MMSCFD menjadi 875,71 MMSCFD. "Peningkatan volume distribusi merupakan kontribusi dari peningkatan pasokan gas terutama dari lapangan corridor block," terang Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, Jumat (30/5).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News