JAKARTA. Hingga kuartal I-2013, PT Semen Baturaja telah berhasil menjual sekitar 175.000 hingga 200.000 ton semen. Hingaga akhir tahun, BUMN semen ini menargetkan bisa menjual hingga 1,5 juta ton semen.Harga rata-rata penjualan tidak berubah dari harga tahun lalu, yaitu sekitar Rp 889.578 per ton. "Pendapatannya ya tinggal dikalikan saja volume dan harga," tutur Pamudji Raharjo, Direktur Utama Semen Baturaja.Berarti, fulus yang diperolehnya di kuartal pertama 2013 ini sekitar Rp 155,67 miliar-Rp 177,91 miliar. Jika dihitung setahun hingga akhir tahun 2013 nanti, pendapatan Semen Baturaja mencapai Rp 1,33 triliun.Sepanjang tahun lalu, pendapatan Semen Baturaja tercatat sebesar Rp 1,09 triliun. Untuk margin laba bersih, Pamudji memproyeksikan, tahun ini akan menurun dari 27% menjadi sekitar 25%. Hal itu disebabkan kenaikan beban biaya produksi. Tahun lalu, laba bersih Baturaja Rp 299 miliar. Tahun ini, laba bersih diproyeksikan Rp 332,5 miliar. Kenaikan beban produksi akibat  peningkatan harga energi, baik bahan bakar minyak maupun tarif listrik. Ditambah lagi, manajemen Semen Baturaja tak mempunyai ruang menaikkan harga jual. "Kami harus bersaing dengan semen impor," imbuh Pamudji.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
beban produksi naik, margin Semen Baturaja susut
JAKARTA. Hingga kuartal I-2013, PT Semen Baturaja telah berhasil menjual sekitar 175.000 hingga 200.000 ton semen. Hingaga akhir tahun, BUMN semen ini menargetkan bisa menjual hingga 1,5 juta ton semen.Harga rata-rata penjualan tidak berubah dari harga tahun lalu, yaitu sekitar Rp 889.578 per ton. "Pendapatannya ya tinggal dikalikan saja volume dan harga," tutur Pamudji Raharjo, Direktur Utama Semen Baturaja.Berarti, fulus yang diperolehnya di kuartal pertama 2013 ini sekitar Rp 155,67 miliar-Rp 177,91 miliar. Jika dihitung setahun hingga akhir tahun 2013 nanti, pendapatan Semen Baturaja mencapai Rp 1,33 triliun.Sepanjang tahun lalu, pendapatan Semen Baturaja tercatat sebesar Rp 1,09 triliun. Untuk margin laba bersih, Pamudji memproyeksikan, tahun ini akan menurun dari 27% menjadi sekitar 25%. Hal itu disebabkan kenaikan beban biaya produksi. Tahun lalu, laba bersih Baturaja Rp 299 miliar. Tahun ini, laba bersih diproyeksikan Rp 332,5 miliar. Kenaikan beban produksi akibat  peningkatan harga energi, baik bahan bakar minyak maupun tarif listrik. Ditambah lagi, manajemen Semen Baturaja tak mempunyai ruang menaikkan harga jual. "Kami harus bersaing dengan semen impor," imbuh Pamudji.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News