JAKARTA. PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (BAEK) harus menelan pil pahit karena keuntungan di sepanjang 2012 menurun. Laba bank dengan kode saham BAEK itu anjlok 20,9% menjadi Rp 191,6 miliar, turun dari Rp 242,5 miliar di 2011. Penyebabnya, Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) melonjak dari posisi 81% di 2011 ke 90,02% di 2012. Padahal sebelumnya, Bank Indonesia (BI) pernah menyatakan bahwa BOPO terbaik berada di posisi 70% hingga 80%. Direktur Jaringan dan Distribusi Bank Ekonomi, Gimin Sumalim menjelaskan, tahun lalu, Bank Ekonomi melakukan perubahan sistem operasional. “Kami mengubah core banking. Supaya lebih optimal,” ucapnya ketika dihubungi KONTAN, Rabu, (13/3).
Beban tak wajar, laba Bank Ekonomi anjlok 20,9%
JAKARTA. PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (BAEK) harus menelan pil pahit karena keuntungan di sepanjang 2012 menurun. Laba bank dengan kode saham BAEK itu anjlok 20,9% menjadi Rp 191,6 miliar, turun dari Rp 242,5 miliar di 2011. Penyebabnya, Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) melonjak dari posisi 81% di 2011 ke 90,02% di 2012. Padahal sebelumnya, Bank Indonesia (BI) pernah menyatakan bahwa BOPO terbaik berada di posisi 70% hingga 80%. Direktur Jaringan dan Distribusi Bank Ekonomi, Gimin Sumalim menjelaskan, tahun lalu, Bank Ekonomi melakukan perubahan sistem operasional. “Kami mengubah core banking. Supaya lebih optimal,” ucapnya ketika dihubungi KONTAN, Rabu, (13/3).