JAKARTA. Oktober lalu volume ekspor minyak sawit Indonesia terdongkrak cukup signifikan. Harga CPO yang terus melemah hingga dibawah harga rata-rata US$ 750 per metrik ton membuat pemerintah menetapkan bea keluar ekspor CPO pada bulan November menjadi nol persen (0%). Fadhil Hasan Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengatakan, penurun bea keluar ini tentunya dimanfaatkan oleh pelaku pasar minyak sawit. Menurut data yang dikumpulkan GAPKI, ekspor CPO dan turunannya asal Indonesia meningkat 45,8% dibandingkan dengan ekspor bulan lalu, yakni dari 1,69 juta ton menjadi 2,47 juta ton pada Oktober 2014. Sementara jika dibandingkan secara periode yang sama tahun lalu (year on year) ekspor CPO dan turunannya tercatat naik 2% saja atau 17,18 juta ton periode Januari-Oktober 2013 menjadi 17,53 juta ton periode yang sama tahun 2014.
Bebas BK, ekspor CPO Oktober melonjak
JAKARTA. Oktober lalu volume ekspor minyak sawit Indonesia terdongkrak cukup signifikan. Harga CPO yang terus melemah hingga dibawah harga rata-rata US$ 750 per metrik ton membuat pemerintah menetapkan bea keluar ekspor CPO pada bulan November menjadi nol persen (0%). Fadhil Hasan Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengatakan, penurun bea keluar ini tentunya dimanfaatkan oleh pelaku pasar minyak sawit. Menurut data yang dikumpulkan GAPKI, ekspor CPO dan turunannya asal Indonesia meningkat 45,8% dibandingkan dengan ekspor bulan lalu, yakni dari 1,69 juta ton menjadi 2,47 juta ton pada Oktober 2014. Sementara jika dibandingkan secara periode yang sama tahun lalu (year on year) ekspor CPO dan turunannya tercatat naik 2% saja atau 17,18 juta ton periode Januari-Oktober 2013 menjadi 17,53 juta ton periode yang sama tahun 2014.