JAKARTA. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsudin menyatakan pihaknya siap menerima segala kritikan terkait dikabulkannya pembebasan bersyarat untuk terpidana kasus narkotika asal Australia, Schapelle Leigh Corby. Menurut Amir, pihaknya hanya menjalankan aturan bahwa siapa pun berhak mendapatkan pembebasan bersyarat jika memenuhi persyaratan. "Kami adalah negara yang bermartabat, kami negara hukum, tidak mencari popularitas, tidak takut kritikan, kami menegakkan aturan," kata Amir di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Jumat (7/2/2014). Pernyataan Amir itu menanggapi berbagai kritikan dari berbagai pihak terhadap keputusan menerima pembebasan bersyarat bagi Corby. Seperti di DPR, para politisi Komisi III DPR menolak pemberian pembebasan bersyarat bagi Corby dengan membuat petisi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Bebaskan Corby, Menkumham tak takut dikritik
JAKARTA. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsudin menyatakan pihaknya siap menerima segala kritikan terkait dikabulkannya pembebasan bersyarat untuk terpidana kasus narkotika asal Australia, Schapelle Leigh Corby. Menurut Amir, pihaknya hanya menjalankan aturan bahwa siapa pun berhak mendapatkan pembebasan bersyarat jika memenuhi persyaratan. "Kami adalah negara yang bermartabat, kami negara hukum, tidak mencari popularitas, tidak takut kritikan, kami menegakkan aturan," kata Amir di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Jumat (7/2/2014). Pernyataan Amir itu menanggapi berbagai kritikan dari berbagai pihak terhadap keputusan menerima pembebasan bersyarat bagi Corby. Seperti di DPR, para politisi Komisi III DPR menolak pemberian pembebasan bersyarat bagi Corby dengan membuat petisi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.