KONTAN.CO.ID - Beberapa asteroid akan melewati Bumi dalam beberapa minggu ke depan. Satu diantaranya memiliki ukuran lebih besar dari Piramida di Mesir, bagaimana dampaknya terhadap planet kita? Jauh di luar angkasa sana, terdapat berbagai macam benda langit. Namun demikian, tidak sedikit benda langit yang mengancam keselamatan Bumi. Salah satu benda langit tersebut yakni asteroid. Benda langit ini kerap kali mendekat dan melewati planet-planet yang ada di luar angkasa, termasuk planet kita ini.
Dari sekian banyak asteroid yang melayang-layang di ruang angkasa, tidak sedikit asteroid yang mulai mendekati Bumi. Seperti beberapa asteroid yang belum lama ini dikabarkan akan mendekati Bumi pada bulan Oktober ini. Mengutip dari
CBSNews (18/6/2021), beberapa asteroid akan melintas dalam jarak yang dekat dengan Bumi beberapa minggu ke depan. Satu diantaranya telah melewati Bumi pada hari Jumat, dengan ukuran lebih besar dari Piramida Giza di Mesir.
Pada hari Jumat (16/10/2021), asteroid bernama 2021 SM3 melintas dalam jarak 3,6 mil dari Bumi. Informasi tersebut terungkap dari data Pusat Studi Objek Dekat Bumi atau
Center for Near-Earth Object Studies (CNEOS) milik NASA. Kabarnya, asteroid tersebut baru pertama kali diamati beberapa minggu lalu. Memiliki diameter 525 kaki atau sekitar 160 meter, asteroid 2021 SM3 ini lebih besar dari Piramida Giza yang tingginya mencapai 138,8 meter. Selain itu, asteroid yang diperkirakan akan melewati Bumi bersama dengan 2021 SM3 diklasifikasikan sebagai Objek Dekat Bumi atau
Near Earth Object (NEO). Menurut NASA, yang objek yang berada di dekat Bumi, seperti komet dan asteroid telah didorong oleh daya tarik gravitasi planet-planet terdekat ke orbit yang memungkinkan mereka memasuki lingkungan Bumi. NEO yang terbentuk di sistem planet luar yang dingin umumnya terdiri dari es air dengan partikel debu yang tertanam. Sedangkan aseteroid yang terbentuk di tat asurya bagian dalam lebih hangat, yang terletak diantara Mars dan Jupiter cenderung lebih berbatu. Karena mereka terbentuk dari puing-puing yang sebagian besar tidak tersentuh sejak tata surya terbentuk 4,6 miliar tahun yang lalu, para ilmuwan percaya bahwa NEO menyimpan informasi tentang bagaimana kondisi awal alam semesta. Diperkirakan, pada hari Rabu yang akan datang, asteroid bernama 1996 VB3 akan mendekat dalam jarak 2 juta mil dari Bumi. Jaraknya sekitar 8 kali lebih jauh dari Bumi ke Bulan atau sebaliknya. Meskipun tampak jauh, itu jauh lebih dekat daripada tetangga terdekat planet Bumi, yakni Mars yang memiliki jarak 33 juta mil. Asteroid 1996 VB3 diperkirakan memiliki diameter 690 kaki atau sekitar setengah dari tinggi gedung Empire State Building di New York, AS dengan tinggi 1200 kaki atau sekitar 381 meter. Sementara itu, deretan asteroid lainnya, yakni 2017 SJ20 diperkirakan akan melewati Bumi pada 25 Oktober mendatang dengan jarak sedikit lebih jauh, sekitar 4,5 juta mil. Asteroid tersebut diperkirakan memiliki lebar hingga 600 kaki atau sekitar 183 meter.
Baca Juga: Ilmuwan mendeteksi sinyal radio misterius di dekat pusat Galaksi, objek apa itu? Apakah beberapa asteroid tersebut mengancam Bumi?
Menurut NASA, kita tidak perlu khawatir karena beberapa asteroid tersebut tidak cukup dekat untuk menabrak Bumi. "Tidak ada yang harus terlalu khawatir tentang dampak Bumi dari asteroid atau komet. Ancaman terhadap satu orang dari kecelakaan mobil, penyakit, bencana alam lainnya dan berbagai masalah lainnya jauh lebih tinggi dari pada ancaman NEO", ujar CNEOS melansir dari CBSnews. Meskipun demikian, kemungkinan asteroid menabrak Bumi bukanlah nol (0). Dalam jangka waktu yang lama, Bumi terkena dampak yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Tetapi karena sekitar 90% NEO dengan diameter lebih dari setengah mil telah ditemukan, pusat NASA berfokus untuk mengidentifikasi NEO yang lebih besar dari 490 kaki, inilah yang akan menimbulkan ancaman lebih besar.