KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) dan beberapa bank global tidak begitu menggeser posisi dolar Amerika Serikat (AS) sebagai mata uang paling populer. Dolar AS masih cukup tangguh yang ditopang oleh sistem finansial dan politik AS tersebut. Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong melihat bahwa dolar AS masih akan menjadi safe haven asset atau aset yang memiliki lindung nilai utama karena statusnya sebagai mata uang cadangan terbesar di dunia. Dolar AS unggul dengan likuiditasnya sebagai mata uang yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, serta didukung pula status AS sebagai negara dengan ekonomi dan militer nomer 1 di dunia. Lukman mencermati dolar AS, disusul dengan CHF dan JPY akan tetap menjadi mata uang pilihan, terutama dikala situasi tidak menentu seperti kolapsnya berbagai perbankan global saat ini. Hal itu karena ekonomi negara-negara tersebut diperkirakan bakal tumbuh kuat.
Beberapa Bank AS Kolaps, Dolar AS Masih Jadi Mata Uang Safe Haven
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) dan beberapa bank global tidak begitu menggeser posisi dolar Amerika Serikat (AS) sebagai mata uang paling populer. Dolar AS masih cukup tangguh yang ditopang oleh sistem finansial dan politik AS tersebut. Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong melihat bahwa dolar AS masih akan menjadi safe haven asset atau aset yang memiliki lindung nilai utama karena statusnya sebagai mata uang cadangan terbesar di dunia. Dolar AS unggul dengan likuiditasnya sebagai mata uang yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, serta didukung pula status AS sebagai negara dengan ekonomi dan militer nomer 1 di dunia. Lukman mencermati dolar AS, disusul dengan CHF dan JPY akan tetap menjadi mata uang pilihan, terutama dikala situasi tidak menentu seperti kolapsnya berbagai perbankan global saat ini. Hal itu karena ekonomi negara-negara tersebut diperkirakan bakal tumbuh kuat.