Beberapa Emiten akan Rights Issue dan Private Placement, Ini yang Perlu Dicermati



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten berencana untuk melakukan aksi korporasi dengan skema private placement maupun rights issue. Tujuannya dan penggunaan dananya pun bervariasi. 

Bahkan ada yang menggunakan skema rights issue atau Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) untuk melakukan inbreng dari induk usaha atau pengendali. 

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI), misalnya, yang akan menerbitkan 11,73 miliar saham baru dalam hajatan rights issue. Sebagai induk usaha, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) akan melaksanakan haknya. 


Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Bakal Inbreng Aset Senilai Rp 418,2 Miliar ke GMFI

Bukan melalui penyetoran dana segar, tetapi GIAA akan melakukan penyetoran dalam bentuk non-tunai atau inbreng berupa aset, yakni tiga bangunan hanggar dan fasilitas pendukungnya senilai Rp 418,2 miliar kepada GMFI. 

PT BPD Banten Tbk (BEKS) juga berencana untuk melakukan rights issue dengan melepas 5,18 miliar saham untuk penyertaan modal non tunai yang akan oleh Pemerintah Provinsi Banten selaku pemegang saham pengendali. 

Aset yang akan diterima BEKS ialah eks gedung kantor Disperindag di Serang, Gedung Lama Pusat Layanan Usaha Terpadu di Serang, Gedung Samsat Cikokol Lama di Tangerang serta Tanah Parkir UPTD Pengujian SMB Disperindag Banten di Serang. 

Untuk bisa mengeksekusi rencana tersebut, GMFI dan BEKS  akan meminta restu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Di sisi lain, ada sejumlah emiten yang sudah memperoleh persetujuan untuk melakukan aksi korporasi. 

Yakni, PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) yang menggelar RUPSLB pada Kamis (12/9). 

Baca Juga: GOTO Sebut, Persetujuan Private Placement Hanya Untuk Fleksibilitas

Sekretaris Perusahaan Tripar Multivision Plus Sugiri menjelaskan pemegang saham menyetujui rencana private placement RAAM. 

"Serta memberikan kuasa dan wewenang kepada direksi untuk melaksanakan negosiasi atau segala tindakan yang dianggap baik sehubungan rencana tersebut," jelasnya, Kamis (12/9).

RAAM berencana untuk mengeluarkan maksimal 619,42 juta saham dengan nilai nominal Rp 60 per saham. Ini setara dengan 10% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor dalam RAAM. 

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga telah mengantongi persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan private placement. Meski telah memiliki izin, tetapi GOTO belum punya rencana untuk eksekusi aksi tersebut. 

Baca Juga: Genjot Pembiayaan Modal Kerja, Solusi Sinergi (WIFI) Siap Gelar Rights Issue

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Adityo Nugroho mengatakan di tengah ramainya aksi penghimpunan dana oleh emiten, investor harus memperhatikan dengan jeli penggunaan dananya. 

"Perlu diperhatikan penggunaan dana dalam bentuk tunai, apakah dipakai untuk ekspansi atau pembayaran utang. Namun yang bagus untuk ekspansi usaha dan harus jelas," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi