JAKARTA. Selain mencabut larangan terbang bagi Garuda Indonesia, Mandala Airlines, Airfast, dan Premiair, Uni Eropa berjanji juga akan mencabut larangan terbang untuk maskapai lain yang memenuhi syarat mereka. Namun, beberapa maskapai lokal ternyata belum tertarik untuk terbang ke benua biru tersebut.Direktur Umum Lion Air Edward Sirait bilang, motivasi sebuah maskapai untuk membuka rute baru adalah potensi pasar yang terbuka lebar. "Nah, kami lihat, permintaan pasar untuk terbang ke Eropa belum menjanjikan," katanya, Kamis (16/7). Edward menambahkan, membuka rute baru ke Eropa membutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang. Dari sisi armada saja, minimal maskapai harus memiliki pesawat yang mampu terbang di atas tujuh jam. Padahal armada Boeing 737-900 Lion Air hanya mampu terbang di kisaran enam jam hingga tujuh jam. Padahal,"Dalam kondisi global seperti sekarang ini, penerbangan transit mulai tidak diminati oleh konsumen," ujarnya.Garuda Indonesia yang menargetkan membuka rute Jakarta-Amsterdam semester pertama 2010, bukannya tidak tahu hal itu. "Saat ini kami mempersiapkan Airbus 330 untuk rute ini, tapi harus transit dulu di Dubai. Nanti akan kami ganti segera dengan Boeing 777-300 agar bisa terbang langsung Jakarta-Amsterdam," kata Emirsyah Sattar, Direktur Utama Garuda Indonesia.Edward sendiri meyakini, pasar domestik dan regional yang telah mereka garap selama ini masih cukup menjanjikan. Tahun 2008 lalu, Lion Air mengklaim berhasil mengungguli Garuda dalam jumlah penumpang yang diangkut selama setahun. Lion mengangkut 9,147 juta penumpang, sedangkan Garuda hanya mengangkut 7,665 juta penumpang.Sementara itu, Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Dharmadi mengatakan, selama ini kebutuhan penerbangan jarak jauh ke Eropa telah digarap oleh AirAsia X, perusahaan yang masih satu grup dengan AirAsia Indonesia. Karena itu, pihaknya tetap memilih menggarap rute-rute yang ada saat ini.Hal senada diungkapkan Mandala. "Kami belum ada rencana apa pun untuk terbang ke Eropa," ujar Diono Nurjadin Presiden Direktur Mandala Airlines. Diono mengatakan, Mandala kini sedang fokus dalam mendatangkan pesawat-pesawat baru untuk mengganti pesawat-pesawat lamanya.Selama ini, meski sebagian besar maskapai Indonesia masih masuk black list Eropa, warga Eropa tetap menggunakan maskapai itu di dalam negeri. Diono optimistis, dengan pencabutan larangan terbang atas maskapainya, minat wisman Eropa untuk memilih Mandala akan meningkat.Nadia Citra SuryaCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Beberapa Maskapai Emoh Terbangi Eropa
JAKARTA. Selain mencabut larangan terbang bagi Garuda Indonesia, Mandala Airlines, Airfast, dan Premiair, Uni Eropa berjanji juga akan mencabut larangan terbang untuk maskapai lain yang memenuhi syarat mereka. Namun, beberapa maskapai lokal ternyata belum tertarik untuk terbang ke benua biru tersebut.Direktur Umum Lion Air Edward Sirait bilang, motivasi sebuah maskapai untuk membuka rute baru adalah potensi pasar yang terbuka lebar. "Nah, kami lihat, permintaan pasar untuk terbang ke Eropa belum menjanjikan," katanya, Kamis (16/7). Edward menambahkan, membuka rute baru ke Eropa membutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang. Dari sisi armada saja, minimal maskapai harus memiliki pesawat yang mampu terbang di atas tujuh jam. Padahal armada Boeing 737-900 Lion Air hanya mampu terbang di kisaran enam jam hingga tujuh jam. Padahal,"Dalam kondisi global seperti sekarang ini, penerbangan transit mulai tidak diminati oleh konsumen," ujarnya.Garuda Indonesia yang menargetkan membuka rute Jakarta-Amsterdam semester pertama 2010, bukannya tidak tahu hal itu. "Saat ini kami mempersiapkan Airbus 330 untuk rute ini, tapi harus transit dulu di Dubai. Nanti akan kami ganti segera dengan Boeing 777-300 agar bisa terbang langsung Jakarta-Amsterdam," kata Emirsyah Sattar, Direktur Utama Garuda Indonesia.Edward sendiri meyakini, pasar domestik dan regional yang telah mereka garap selama ini masih cukup menjanjikan. Tahun 2008 lalu, Lion Air mengklaim berhasil mengungguli Garuda dalam jumlah penumpang yang diangkut selama setahun. Lion mengangkut 9,147 juta penumpang, sedangkan Garuda hanya mengangkut 7,665 juta penumpang.Sementara itu, Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Dharmadi mengatakan, selama ini kebutuhan penerbangan jarak jauh ke Eropa telah digarap oleh AirAsia X, perusahaan yang masih satu grup dengan AirAsia Indonesia. Karena itu, pihaknya tetap memilih menggarap rute-rute yang ada saat ini.Hal senada diungkapkan Mandala. "Kami belum ada rencana apa pun untuk terbang ke Eropa," ujar Diono Nurjadin Presiden Direktur Mandala Airlines. Diono mengatakan, Mandala kini sedang fokus dalam mendatangkan pesawat-pesawat baru untuk mengganti pesawat-pesawat lamanya.Selama ini, meski sebagian besar maskapai Indonesia masih masuk black list Eropa, warga Eropa tetap menggunakan maskapai itu di dalam negeri. Diono optimistis, dengan pencabutan larangan terbang atas maskapainya, minat wisman Eropa untuk memilih Mandala akan meningkat.Nadia Citra SuryaCek Berita dan Artikel yang lain di Google News