Bed Bath & Beyond Dapat Pemberitahuan Gagal Bayar dari JPMorgan



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perusahaan ritel asal Amerika Serikat (AS) Bed Bath & Beyond Inc, menerima pemberitahuan gagal bayar (wanprestasi) atas kreditnya dari JPMorgan Chase Bank dan memicu penurunan sahamnya sebesar 22%.

Dilansir dari Reuters, Jumat (27/1), perusahaan mengatakan bahwa di dalam pemberitahuan tersebut mereka tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk membayar fasilitas kredit.

Perusahaan yang menjual perabot rumah tangga itu menyebut, di awal bulan ini sedang menyusun strategi untuk mengatasi penurunan penjualan atau bisa jadi akan menyatakan bangkrut.


"Meskipun masih dugaan, pemberitahuan wanprestasi hari ini menggarisbawahi bahwa perusahaan hidup hanya menunggu waktu dan uang," kata Neil Saunders, Direktur Pelaksana GlobalData.

Baca Juga: Wall Street Melemah Meski Data Inflasi AS Sesuai Ekspektasi

"Nasibnya sekarang pada akhirnya akan ditentukan oleh para kreditur yang menuntut pelunasan sebagian utang dan agunan lainnya," tambahnya.

Namun, pihak JPMorgan Chase Bank telah memutuskan bahwa semua pinjaman berdasarkan fasilitas kredit dan kewajiban lainnya di Bed Bath & Beyond yang tertuang di dalam perjanjian kredit, sudah jatuh tempo dan harus segera dibayarkan.

Lebih lanjut, Bed Bath & Beyond diketahui memiliki tanggungan kredit di JPMorgan baik dari aset dan kredit First In Last Out (FILO) masing-masing sebesar US$ 550 juta dan US$ 375 juta pada 26 September.

Bed Bath & Beyond juga telah membukukan kerugian kuartalan yang sangat besar bahkan jauh dari perkiraan di bulan ini serta mengumumkan lebih banyak PHK karyawannya untuk memangkas biaya. Harga saham perusahaan pun turun 2% pada perdagangan Jumat (27/1).

Editor: Herlina Kartika Dewi