Beda dari Covid-19 asli, ini tanda-tanda Anda terinfeksi varian Delta



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Varian Delta Covid-19 dapat memiliki gejala yang lebih ringan dan biasanya tidak terkait dengan virus sehingga beberapa orang mungkin salah mengira penyakit itu sebagai alergi atau penyakit umum lainnya.

Melansir The Hill, petugas Kesehatan Negara Bagian Louisiana Joe Kanter mengatakan varian Delta Covid-19 masih memiliki gejala biasa seperti batuk, demam, dan sesak napas.

Namun, Kanter melihat banyak pasien datang dengan gejala yang tampak seperti penyakit biasa, seperti hidung tersumbat, pilek, dan sakit tenggorokan. Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda bahwa pasien memiliki varian Delta, katanya kepada Audacy.


“Anda dapat mengalami gejala yang relatif ringan sehingga Anda dapat dengan mudah bingung. Jika Anda memiliki gejala apa pun, tidak peduli seberapa ringan, bahkan jika itu sakit tenggorokan, bahkan jika itu pilek, bahkan jika itu adalah sinus tersumbat, periksakan diri Anda dan batasi kontak Anda dengan orang lain sampai Anda memeriksakannya,” papar Kanter.

Baca Juga: Ini bukti-bukti varian Delta sangat berbahaya bagi anak-anak

Seperti yang dilaporkan Changing America sebelumnya, menurut para peneliti di ZOE COVID Symptom Study, bersin berlebihan juga merupakan gejala memiliki varian delta.

"Data kami menunjukkan bahwa orang yang telah divaksinasi dan kemudian dites positif Covid-19 lebih mungkin melaporkan bersin sebagai gejala dibandingkan dengan mereka yang tidak disuntik," tulis para peneliti.

Baca Juga: Duh! Ilmuwan sedang mengamati varian virus corona baru selain Delta

Changing America juga mencatat bahwa vaksin Pfizer dan Moderna sekitar 95 persen efektif melawan gejala Covid-19. Sedangkan Johnson & Johnson sekitar 66%.

Selain itu, seorang ahli mengatakan kepada CNN bahwa masker kain mungkin tidak seefektif masker KN95 atau masker N95 dalam bertahan melawan varian delta.

Selanjutnya: Awas, orang yang sudah divaksin Covid-19 bisa menularkan varian delta dengan mudah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie