Beda dengan tokoh lain, vaksinasi Covid-19 terhadap Donald Trump dilakukan diam-diam



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Mantan Presiden AS Donald Trump dan Melania Trump diam-diam sudah mendapatkan vaksin Covid-19 di Gedung Putih pada bulan Januari.

Melansir Yahoo News, seorang penasihat Trump membagikan informasi tersebut dengan Axios, The New York Times, dan CNN. Tidak jelas vaksin mana yang disetujui pada saat mereka menerimanya.

Para pemimpin politik lainnya telah mempublikasikan vaksinasi mereka sendiri sebagai cara untuk mendorong agar semua warga Amerika mendaftar untuk melakukan vaksin ketika giliran mereka tiba. 


Menurut Dr. Rochelle Walensky, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, vaksinasi massal adalah satu-satunya cara yang akan membuat negara itu keluar dari pandemi virus corona.

Baca Juga: Survei: Orang Rusia ragukan vaksin Sputnik V, anggap virus corona senjata biologis

Pendekatan Donald Trump sangat kontras dengan pendekatan Presiden Joe Biden dan mantan presiden lain yang masih hidup yang mengizinkan pengambilan gambar mereka disiarkan saat mendapatkan vaksin. Mereka mengatakan ingin meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam proses tersebut.

Berita tersebut muncul sehari setelah Trump mengatakan pada acara tahunan Conservative Political Action Conference bahwa semua orang harus mendapatkan vaksin virus corona - sebuah gagasan yang dia pahami di masa lalu.

Baca Juga: Presiden Meksiko meminta pinjaman vaksin Covid-19 kepada Joe Biden

Menurut jajak pendapat Civiqs, Partai Republik cenderung lebih skeptis terhadap vaksin tersebut. Hal ini membuat dorongan dari Trump dan tokoh masyarakat sayap kanan lainnya menjadi penting dalam upaya memvaksinasi negara tersebut. 

Hanya 33% dari Partai Republik yang tidak divaksinasi mengatakan mereka berencana untuk mendapatkan vaksin jika tersedia bagi mereka, dibandingkan dengan 70% dari Demokrat yang tidak divaksinasi.

Banyak penggemar Trump mendukung teori konspirasi tak berdasar tentang vaksin tersebut, termasuk klaim palsu bahwa itu adalah sistem pengendalian pikiran. 

Selanjutnya: Donald Trump menyatakan dirinya sebagai masa depan Partai Republik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie