Begini cara investor saham Hendra Martono membuat Ara Hunter



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Nama Hendra Martono dapat dengan mudah ditemukan di jagad maya. Dia adalah investor pasar saham yang cukup terkemuka dengan komunitas yang dibentuknya bernama Ara Hunter. Selain itu, dia juga dikenal sebagai novelis dengan karya Incredible Love yang diangkat ke layar lebar.

Ditemui di acara Capital Market Summit & Expo yang diselenggerakan di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (24/8), dia menceritakan awal mula mendirikan Ara Hunter.

Baca Juga: Menimbang rencana private placement Batavia Prosperindo International (BPII)


"Saya membuat komunitas berdasarkan rasa frustasi," jelas Hendra dihadapan ratusan orang yang menghadiri seminar tersebut.

Rasa frustasi tersebut muncul dari penyakit inteleksia di mana Hendra bisa menangkap dengan cepat apapun yang dia rumuskan. Investor yang juga kerap dipanggil Hok Hwan menjelaskan karena penyakit itu dia dengan mudahnya menghafal seluruh rumus teknikal pergerakan saham.

Namun, meskipun hafal rumus, kerap kali dia menemukan harga saham yang justru tak sejalan dengan rumus yang dia hitung."Saat itu ada saham memberikan laporan keuangan minus Rp 3,2 triliun, harusnya saham turun. tapi dia malah naik 15%," kenangnya.

Akhirnya, dia memutuskan untuk mencari jalan supaya tak banyak orang apalagi trader pemula membeli saham secara sembarangan. Akhirnya dia membuat aplikasi T1ara.

Baca Juga: Mang Amsi: Indeks Syariah mandek, santai saja!

Aplikasi ini membantu dia, bahkan anggora Ara Hunter yang kini mencapai 4.552 menemukan saham yang tepat. "Mudah saja, tinggal lihat indikator kalau hijau semua, buy. kalau dia merah, sell," jelas dia.

Dalam aplikasi T1ara tersebut, Hendra telah memasukkan formula fundamental dalam fitur filtering. Sedangkan indikator hijau yang dia sebut-sebut tadi adalah rumus lain yang terbagi menjadi indikator jangka pendek, menengah dan panjang.

"Fundamental saya letakkan di T1ara Filter, jadi ada beberapa yang saya masukkan secara fundamentalnya. Di sini saya carikan saham yang bagus dan harganya naik," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli