KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten farmasi pelat merah dibayangi risiko kontijensi di mana adanya ketidakpastian mengenai perolehan laba atau rugi pada neraca pemerintah. Risiko ini muncul karena liabilitas yang ditanggung perusahaan. Dua emiten farmasi pelat merah yang masuk dalam jajaran emiten yang punya rasio utang yang cukup besar dalam riset Moody’s Investor Service (11/9) yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF). Sebelumnya Direktur Avere Investama Teguh Hidayat sempat menjelaskan emiten farmasi khususnya BUMN tertekan dengan adanya defisit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Menurut Teguh kalau masalah ini tidak segera diselesaikan, emiten farmasi bakal semakin dibebani dengan liabilitas, dalam hal ini utang.
Begini cara jitu emiten farmasi pelat merah perbaiki rasio utang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten farmasi pelat merah dibayangi risiko kontijensi di mana adanya ketidakpastian mengenai perolehan laba atau rugi pada neraca pemerintah. Risiko ini muncul karena liabilitas yang ditanggung perusahaan. Dua emiten farmasi pelat merah yang masuk dalam jajaran emiten yang punya rasio utang yang cukup besar dalam riset Moody’s Investor Service (11/9) yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF). Sebelumnya Direktur Avere Investama Teguh Hidayat sempat menjelaskan emiten farmasi khususnya BUMN tertekan dengan adanya defisit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Menurut Teguh kalau masalah ini tidak segera diselesaikan, emiten farmasi bakal semakin dibebani dengan liabilitas, dalam hal ini utang.