KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anda baru terima uang pesangon PHK? Jangan langsung dihabiskan, begini cara mengelola uang pesangon dari ahli perencana keuangan. Anda jangan terlalu merana atau berhura-hura untuk menghilangkan kesedihan akibat terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hidup Anda belum tamat! Sebaiknya Anda mulai bangkit dari rasa sedih yang melanda. Sebab, Anda masih mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan di tempat baru.
Baca Juga: Ingin berkali-kali bulan madu seperti Syahrini, ini dia caranya Bagaimana hidup saya selama tidak bekerja? Minta uang orang tua gengsi dong! Budi Raharjo,
Financial Planner OneShildt mengatakan Anda tidak perlu meminjam uang dari orang tua apalagi mengajukan utang lewat aplikasi pinjaman online. Sebab, Anda bisa hidup dengan bekal uang pesangon tersebut. Widya Yuliarti,
Financial Planner Finansialku.com mengatakan uang pesangon bisa menjadi sumber kehidupan selama beberapa bulan. Bila Anda mempunyai dana darurat, hidup akan terjamin minimal hingga tiga bulan ke depan. Eh, jangan lantas Anda berleha-leha. Anda harus segera mencari pekerjaan baru. Anda bisa memanfaatkan koneksi untuk mendapatkan info pekerjaan. Bila beruntung, Anda dapat direkomendasikan koneksi untuk masuk ke perusahaan tempatnya bekerja. Sebelum sibuk mencari pekerjaan, baiknya Anda mengatur kembali kondisi keuangan. Karena, Anda hanya bergantung dengan pesangon dan tabungan. Hitung kembali semua nilai aset Sekarang, Anda ambil note dan bolpen, kemudian mulai buat daftar aset liquid yang dimiliki. Yang dimaksud aset liquid adalah tabungan, dana darurat, uang pesangon, dan investasi. Budi mengatakan total aset tersebut akan menjadi sumber dana Anda selama belum mendapatkan pekerjaan baru. Jangan terburu-buru lunasi utang Mumpung ada uang, Anda berpikir untuk melunasi semua utang dulu ? Stop jangan keburu lunasi utang Anda. Karena, melunasi utang tidak selalu menjadi jalan terbaik untuk meringankan beban Anda setelah di PHK. "Lebih baik jangan melunasi utang dulu dari pada membuat Anda berhutang lagi," kata Budi. Lebih baik Anda memperpanjang waktu pelunasan sehingga nilai cicilan dapat lebih kecil. Bila utang tersebut adalah cicilan kendaraan, Anda dapat menjualnya. Dengan catatan, biaya transportasi Anda menjadi lebih murah. Buat daftar pengeluaran Setelah itu, Anda buat daftar pengeluaran (normal) per bulan. Jangan lupa, Anda harus mencatat seluruh pengeluaran secara detil. Bila sudah, Anda total seluruh biaya pengeluaran tersebut. Kemudian, Anda bagi total aset dengan total pengeluaran. Hasilnya, adalah tempo waktu Anda dapat hidup menggunakan dana tersebut. "Seharusnya dana tersebut bisa menjamin hidup Anda dalam lima bulan ke depan," kata Budi. Bagaimana kalau hasilnya tidak sampai lima bulan ? Anda wajib berhemat. Hilangkan anggaran entertaiment Untuk berhemat, Anda bisa mengurangi atau menghilangkan anggaran entertaiment. Bila merasa terlalu berat, Anda bisa mengurangi sebagian dana hura-hura. Misalnya, setiap weekend Anda selalu berbelanja baju baru. Anda bisa mengubahnya dengan membeli baju sebulan sekali. Atau saban hari Anda nongkrong di kedai kopi dengan biaya Rp 100 K per kunjungan. Anda dapat mengurangi intensitas kunjungan menjadi satu kali per minggu. "Anda wajib berhemat selama belum mendapatkan pekerjaan baru," kata Budi. Bila Anda memiliki beberapa jenis produk asuransi, sebaiknya tutup sebagian atau sisakan satu produk. Yang harus Anda pertahankan adalah asuransi kesehatan. Alasannya, agar arus keuangan tidak terganggu bila Anda sakit dan harus dirawat. Selain itu, selama belum bekerja Anda tidak perlu menabung. "Ini masa prihatin jadi lebih baik berhenti menabung dan investasi dulu," kata Budi. Catat seluruh pengeluaran harian Yang terakhir, Anda sebaiknya mencatat seluruh pengeluaran setiap hari. Dengan begitu Anda dapat mengetahui jumlah pengeluaran dan sisa uang yang dimiliki.
Widya mengatakan dengan disiplin mencatat pengeluaran Anda dapat lebih berhati-hati saat mengeluarkan uang. Anda dapat mencatat seluruh pengeluaran tersebut secara konvensional di dalam note. Atau Anda dapat menggunakan aplikasi akutansi yang dapat diunduh secara gratis melalui
smartphone. Baca Juga: Perlukah menyiapkan biaya persalinan sejak dini? Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati